Langkah terakhir adalah dari rangkaian proses pembelajaran tersebut, guru melakukan penilaian, bersama peserta didik membuat simpulan dan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Jangan lupa, selama proses berkelompok, guru melakukan pengamatan jalannya kegiatan bimbingan tutor sebaya, jangan dilepas begitu saja.
Penerapan tutor sebaya dalam pembelajaran debat ternyata mampu memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran membuat peserta didik belajar aktif dan tidak bergantung pada guru. Guru sebagai mediator dan menjadi kunci terakhir ketika peserta didik sudah tidak dapat menyelesaikan masalah. Peserta didik memanfaatkan berbagai sumber belajar dan media belajar yang dekat dengan diri mereka. Peserta didik terlibat aktif dalam pemanfaatan sumber dan media belajar. Muncul motivasi belajar dari dalam peserta didik. Dengan dibimbing oleh tutor sebaya dan memanfaatkan media belajar, peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.
Tumbuh rasa percaya diri selama proses pembelajaran. Dengan adanya tutor sebaya ini, dampak positif muncul dalam ranah psikis. Rasa percaya diri dalam diri peserta didik tumbuh baik. Lunturnya rasa takut, malu, dan rendah diri menjadi indikator bahwa peserta didik lebih percaya diri. Tutor sebaya memberikan dampak pada pengendalian sikap negatif peserta didik. Sesama peserta didik saling menegur ketika muncul sikap negatif sehingga pembelajaran menjadi kondusif. Â Selain itu, tutor sebaya menjembatani sikap berani bertanya pada diri peserta didik masih mengalami kesulitan dalam belajar.
Daftar Pustaka
Harijanti, S. (2020). Modul pembelajaran SMA bahasa dan sastra Indonesia Kelas XI. Mengidentifikasi pendapat narasumber dalam debat.
Nurkhin, Ahmad. "Efektivitas Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Akuntansi Biaya I." Dinamika Pendidikan 8.1 (2013).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H