orang berilmu ('alim) berada di atas orang ahli ibadah ('abid).
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Umamah dijelaskan bahwa kedudukanSebab, manfaat yang disampaikan oleh orang yang berilmu tidak hanya dirasakan oleh orang tersebut, tetapi orang lain pun dapat merasakannya.Â
Sedangkan manfaat pada ahli ibadah hanya dapat dirasakan oleh diri sendiri.
Umat muslim harus memperhatikan adab dan sopan santun dalam menuntut ilmu.Â
Adab dalam menuntut ilmu dijelaskan dalam Surah al-Mujadilah ayat 11.
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Surah al-Mujadilah ayat 11 menjelaskan etika dan adab yang benar ketika menuntut ilmu.Â
Pada ayat tersebut, kita diperintahkan untuk bersikap lapang kepada sesama penuntut ilmu.Â
Sikap lapang dada dapat dilakukan dengan mau berbagi tempat duduk dalam majelis ilmu, saling menghormati, dan tidak menyuruh orang lain yang datang lebih awal untuk pindah ke tempat lain tanpa alasan yang jelas.
Ayat tersebut juga menjelaskan tentang ketinggian derajat yang akan diperoleh orang berilmu dan beriman di sisi Allah Swt. maupun sesama.Â
Orang beriman dan berilmu pengetahuan akan menunjukkan sikap yang arif dan bijaksana.Â
Iman dan ilmu akan membuat orang menjadi mulia dan agung. Jadi, iman dan ilmu harus beriringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H