Mohon tunggu...
ajibassidqi
ajibassidqi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya mahasiswa UNNES, hobi joging

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Minat Baca Anak Melalui Sastra Tradisional

22 Desember 2024   20:48 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:48 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto anak mendengarkan cerita (sumber: republika.co.id)

 

Meskipun sastra tradisional memiliki potensi besar, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

 

  1. Keterbatasan Akses Buku Di beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil, akses terhadap buku sastra tradisional masih sangat terbatas.
  2. Kurangnya Minat Orang Tua Banyak orang tua yang belum menyadari pentingnya membacakan cerita kepada anak-anak mereka, sehingga budaya membaca tidak terbentuk di rumah.
  3. Persaingan dengan Media Digital Anak-anak lebih tertarik pada permainan video atau media sosial dibandingkan membaca buku.

 

 

Kesimpulan dan Rekomendasi

 

Sastra tradisional merupakan aset budaya yang memiliki potensi besar untuk menumbuhkan minat baca anak. Dengan strategi yang kreatif dan kolaboratif, minat baca anak dapat ditingkatkan melalui cerita-cerita yang menghibur dan mendidik. Orang tua, guru, penerbit, dan pemerintah perlu bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung budaya membaca sejak dini.

 

Sebagai langkah awal, setiap keluarga dapat mulai dengan menghadirkan satu buku sastra tradisional di rumah, membacakannya kepada anak, dan menjadikan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian. Dengan cara ini, tidak hanya minat baca anak yang tumbuh, tetapi juga cinta terhadap budaya bangsa yang terus terpelihara.

 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun