Mohon tunggu...
Muhammad Nazhif Ardhi
Muhammad Nazhif Ardhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

anaknya vizon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masa Muda dan Resah

22 Mei 2023   15:30 Diperbarui: 22 Mei 2023   15:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa muda remaja, atau sering disebut juga sebagai masa remaja, merujuk pada periode perkembangan yang terjadi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Masa ini umumnya dimulai pada akhir masa anak-anak, sekitar usia 10-12 tahun, dan berlanjut hingga awal-akhir usia 20-an.

Masa muda remaja, juga dikenal sebagai masa remaja atau masa pubertas, adalah tahap perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa muda remaja umumnya dimulai pada awal pubertas, yang ditandai oleh perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan.

Pada masa remaja, banyak remaja mengalami berbagai bentuk kecemasan dan keresahan. Beberapa masalah umum yang sering dialami remaja dalam hal ini meliputi:

  1. Identitas dan Pencarian Jati Diri: Remaja sering kali merasa kebingungan atau cemas dalam mencari identitas dan memahami siapa sebenarnya mereka. Mereka mungkin merasa sulit menentukan nilai-nilai, minat, tujuan, dan peran mereka dalam masyarakat.
  2. Tekanan Akademik: Tekanan akademik tinggi bisa menjadi sumber kecemasan bagi banyak remaja. Tuntutan untuk mendapatkan nilai tinggi, mencapai prestasi akademik, menghadapi ujian, dan memilih jalur pendidikan yang tepat dapat menimbulkan beban emosional dan stres.
  3. Perubahan Fisik dan Citra Tubuh: Remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan selama masa pubertas. Perubahan ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan citra tubuh mereka. Rasa tidak nyaman atau perasaan tidak puas dengan penampilan fisik mereka dapat menyebabkan kecemasan sosial dan masalah dengan harga diri.
  4. Hubungan Sosial: Masa remaja seringkali merupakan periode di mana hubungan sosial menjadi lebih kompleks. Remaja dapat mengalami tekanan dalam membangun persahabatan, menjaga hubungan romantis, menavigasi kelompok sebaya, atau mengatasi masalah seperti perundungan (bullying) dan isolasi sosial.
  5. Teknologi dan Media Sosial: Perkembangan teknologi dan penggunaan media sosial dapat memberikan dampak pada kesejahteraan emosional remaja. Perasaan tidak adekuat, kecemburuan, tekanan untuk memenuhi standar sosial, dan kekhawatiran tentang popularitas dan penampilan online dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
  6. Masa Depan dan Ketidakpastian: Remaja sering merasa cemas dan tidak yakin tentang masa depan mereka. Mereka mungkin merasa tertekan untuk membuat keputusan yang besar tentang pendidikan, karier, dan hidup mereka yang dapat menimbulkan kecemasan mengenai masa depan.
  7. Kesehatan Mental: Masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan makan sering kali muncul selama masa remaja. Faktor-faktor seperti perubahan hormon, tekanan sosial, dan perubahan kehidupan dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja.

Penting bagi remaja untuk mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan sumber daya yang tepat untuk membantu mereka mengatasi keresahan ini. Jika kecemasan atau masalah kesehatan mental menjadi terlalu berat atau mempengaruhi kualitas hidup remaja, penting untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor.

Untuk membantu para remaja menghindari atau mengatasi keresahan, berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan:

  1. Komunikasi Terbuka: Mendorong komunikasi terbuka antara remaja dan orang dewasa di sekitarnya, seperti orangtua, guru, atau konselor, sangat penting. Remaja perlu merasa didengar, dipahami, dan didukung dalam mengungkapkan perasaan, kekhawatiran, dan masalah mereka. Membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan orang dewasa dapat membantu remaja merasa lebih aman dan mendapatkan dukungan yang diperlukan.
  2. Pendidikan tentang Kesehatan Mental: Mengedukasi remaja tentang kesehatan mental, termasuk memberikan pemahaman tentang keresahan dan cara mengelolanya, sangat penting. Sekolah, keluarga, atau lembaga dapat menyediakan program pendidikan yang mengajarkan strategi pengelolaan stres, keterampilan komunikasi, dan teknik relaksasi kepada remaja. Pengetahuan tentang kesehatan mental akan membantu remaja memahami bahwa perasaan keresahan yang mereka alami adalah hal yang normal dan ada cara untuk mengatasinya.
  3. Aktivitas Fisik dan Olahraga: Mendorong remaja untuk terlibat dalam aktivitas fisik dan olahraga memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental mereka. Olahraga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Remaja dapat mencoba berbagai kegiatan fisik, seperti berlari, bersepeda, yoga, atau olahraga tim, sesuai dengan minat mereka.
  4. Penerapan Keterampilan Pengelolaan Stres: Mengajarkan remaja keterampilan pengelolaan stres yang efektif dapat membantu mereka mengatasi keresahan. Ini termasuk teknik pernapasan dalam, meditasi, visualisasi, atau menulis jurnal. Remaja juga dapat diajarkan cara mengatur waktu dengan baik, mengidentifikasi pemicu stres, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari mereka.
  5. Jaga Keseimbangan Hidup: Mendorong remaja untuk menjaga keseimbangan antara tuntutan akademik, kegiatan sosial, dan waktu istirahat sangat penting. Mereka perlu menyadari pentingnya waktu istirahat yang cukup, tidur yang cukup, dan menjaga gaya hidup yang sehat secara keseluruhan. Mengajarkan remaja tentang pentingnya self-care dan menghormati batas-batas pribadi juga membantu menghindari kelelahan dan stres berlebihan.
  6. Cari Hobi atau Kegiatan yang Menyenangkan: Mengarahkan remaja untuk menemukan hobi atau kegiatan yang mereka sukai dapat membantu mengalihkan perhatian dari keresahan. Melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti membaca, menulis, bermain musik, menggambar, atau berkebun, dapat memberikan relaksasi dan membangkitkan perasaan positif.
  7. Bantu Membangun Hubungan Sosial yang Sehat: Memiliki hubungan sosial yang sehat dan dukungan dari teman sebaya yang positif sangat penting bagi remaja. Mendorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial, klub atau organisasi di sekolah, atau kelompok minat yang sesuai dengan minat mereka dapat membantu memperluas lingkaran sosial dan menciptakan ikatan yang positif.

Selain solusi di atas, jika remaja mengalami keresahan yang berat atau menimbulkan gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor untuk mendapatkan dukungan tambahan dan intervensi yang diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun