Mohon tunggu...
Ikbal Saputra
Ikbal Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - PENULIS PEMULA

Saya sekarang sedang belajar menulis. hobi saya membaca hal yang menurut saya menarik dan bermanfaat. dan menceritakan kembali melalui tulisan agar bisa dibaca oleh semua orang. semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tergusur di Tanah Sendiri: Orangutan dan Dampak Kehilangan Habitat akibat Ulah Manusia

13 Juni 2024   13:27 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Dan Dennis on Unsplash   diedit oleh Ikbal Saputra

Berapa hari kebelakang kita sering mendengar dan membaca berita tentang lingkungan lebih spesifik lagi tentang perubahan alih fungsi hutan oleh manusia yang dapat mengakibatkan efek buruk bagi lingkungan hutan dan makhluk yang tinggal di dalamnya termasuk orang utan yang akan kita bahas kali ini.

alih fungsi lahan hutan oleh manusia merupakan salah satu faktor utama yang mengakibatkan hilangnya habitat orangutan secara signifikan dan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup mereka.

Dampak Alih Fungsi Lahan Hutan

Hutan menyediakan berbagai macam makanan bagi orangutan, seperti buah-buahan, daun, bunga, dan serangga. Alih fungsi lahan hutan ini menghancurkan sumber makanan dan membuat orangutan kesulitan untuk mencari makan dan bertahan hidup.

Hutan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan, tambang, infrastruktur, dan permukiman menyebabkan hilangnya ruang hidup orangutan secara signifikan. Mereka kehilangan tempat berlindung, mencari makan, dan membesarkan anak.

Memang masih ada hutan yang dapat ditinggali tetapi hutan yang tersisa terpecah-pecah menjadi fragmen kecil dan terisolasi Dan itu dapat meningkatkan risiko konflik dengan hewan lain., sehingga orangutan kesulitan untuk berpindah dan mencari makan. Hal ini dapat menyebabkan inbreeding dan meningkatkan risiko kepunahan lokal.

Orangutan yang kehilangan habitat terkadang memasuki perkebunan manusia untuk mencari makanan, yang dapat menyebabkan konflik dan perburuan.

Orangutan yang terdesak keluar dari habitatnya menjadi lebih mudah diburu dan diperdagangkan secara ilegal. Hal ini memperparah penurunan populasi orangutan.

Penurunan Populasi

Hilangnya habitat dan perburuan liar telah menyebabkan penurunan populasi orangutan yang drastis. Saat ini, orangutan diklasifikasikan sebagai spesies yang sangat terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature).

Dengan menurunnya populasi orang utan dalam ekosistem hutan . Hilangnya mereka dapat mengganggu keseimbangan rantai makanan dan berdampak negatif pada spesies lain.

Semua yang diciptakan oleh tuhan pasti ada manfaatnya termasuk orangutan ini untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

REMINDER

Jadi mari bersama kita berkoloborasi melindungi hutan yang tersisa dengan melakukan pelestarian hutan dengan menjaganya dan melakukan penanaman kembali pohon baru agar terciptanya habitat baru bagi orangutan. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian orangutan dan habitatnya dapat membantu mendorong dukungan untuk upaya pelestarian.

Memang tidak bisa instan langsung kembali seperti dahulu, tapi dengan langkah awal yang baik akan tercipta sesuatu yang baik pula di masa depan. Semoga anak cucu kita kelak masih dapat melihat orangutan di habitat aslinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun