Mohon tunggu...
Ikbal Saputra
Ikbal Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - PENULIS PEMULA

Saya sekarang sedang belajar menulis. hobi saya membaca hal yang menurut saya menarik dan bermanfaat. dan menceritakan kembali melalui tulisan agar bisa dibaca oleh semua orang. semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Deforestasi: Penebangan Hutan yang Mengakibatkan Pemanasan Global

13 Juni 2024   10:38 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Perrito doggy: pexels.com

Belakangan ini kita sering mendengar istilah Deforestasi yang memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan suhu di bumi. Lalu apakah hubungan deforestasi dengan pemanasan global.

Hubungan Deforestasi dengan Pemanasan Global

Deforestasi atau penggundulan hutan memang menjadi isu krusial yang kian hari kian memprihatinkan. Hilangnya hutan secara luas membawa dampak domino yang memperparah kondisi iklim dan pemanasan global. Hutan memainkan peran penting dalam mengatur iklim bumi. Pohon-pohon menyerap karbon dioksida (CO2), salah satu gas rumah kaca utama yang menyebabkan pemanasan global, dari atmosfer dan melepaskan oksigen.

Hutan sebagai Penyerap Karbon Dioksida:

Hutan bertindak sebagai paru-paru Bumi dengan menyerap karbon dioksida (CO2), gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global, dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Pohon-pohon di hutan menyimpan CO2 dalam biomassa dan tanahnya.

Dampak Deforestasi:

Ketika hutan ditebang, kemampuannya untuk menyerap CO2 pun berkurang. Karbon yang tersimpan di pohon dan tanah dilepaskan kembali ke atmosfer, meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca dan memperparah pemanasan global.

Deforestasi, yaitu penggundulan hutan secara permanen untuk konversi menjadi penggunaan lain, mengganggu siklus alami ini dan berkontribusi pada pemanasan global dalam beberapa cara :

Pembakaran Hutan: Saat hutan dibakar, sejumlah besar CO2 dilepaskan sekaligus dalam waktu singkat, menghasilkan emisi yang sangat tinggi. 

Penggunaan Lahan: Konversi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan, atau infrastruktur juga melepaskan karbon yang tersimpan di tanah dan vegetasi.

  • Deforestasi menyumbang sekitar 10-20% emisi gas rumah kaca global, menjadikannya salah satu penyumbang terbesar pemanasan global setelah pembakaran bahan bakar fosil.
  • Di Indonesia, deforestasi adalah salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar, terutama akibat konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan pulp & paper.

Dampak Pemanasan Global terhadap Hutan

Pemanasan global juga berdampak negatif pada hutan, seperti:

  • Kekeringan: Kekeringan yang lebih sering dan parah dapat merusak pohon dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.
  • Hama dan Penyakit: Perubahan iklim dapat membuat hutan lebih rentan terhadap hama dan penyakit yang dapat memusnahkan pohon dalam skala besar.
  • Kematian Pohon: Kombinasi kekeringan, hama, dan penyakit dapat menyebabkan kematian pohon secara massal, memperparah deforestasi dan emisi karbon.

Deforestasi dan pemanasan global saling terkait erat. Deforestasi memperburuk pemanasan global, dan pemanasan global dapat mempercepat deforestasi. Untuk mengatasi perubahan iklim, penting untuk menghentikan deforestasi dan melindungi hutan kita. Upaya pelestarian hutan dan reforestasi dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, memitigasi dampak perubahan iklim, dan melindungi keanekaragaman hayati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun