Prof. Haedar menambahkan, karakter "dakwah" dan "tajdid" menuntun Muhammadiyah menyebarluaskan pesan inspiratif Islam sekaligus mengambil tanggungjawab tertentu untuk selalu maju dan membawa perubahan.
Dakwah sebagai penyebarluasan ajaran agama Islam selalu menyertakan dengan spirit pembaruan yang memberikan nilai dan pengetahuan serta inspirasi bagi manusia yang mengatasi kendala dan problem kehidupan yang senantiasa. Serta mencerahkan bagi umat manusia.
"Jadi, gerakan keagamaan yang kita usung tidak semata dalam makna sempit, atau urusan-urusan pakaian, cara hidup, itu penting, tapi Islam yang membawa misi dakwah luas dan membawa pembaharuan kehidupan. Konteks sejarahnya, memang itu, Kiai Dahlan menghadirkan Islam yang serba eklusif, menjadi Islam yang meluas. Islam yang hanya mengurus ritual ibadah dan diniyah dalam arti terbatas, menjadi urusan muamalah duniawiyah yang juga menjadi tonggak kehidupan Islami", tegas Prof. Haedar dalam wawancara tersebut disadur dari Suara Muhammadiyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H