Diet keto telah dikenal oleh masyarakat luas dan bahkan mendapatkan popularitas selama beberapa tahun terakhir.
PelaksanaanDiet yang bentuknya diet tinggi lemat, protein sedang, dan sangat rendah karbohidrat telah mendapatkan banyak pengikut dimasa lalu setelah banyak orang yang mencoba menurunkan berat badan dengan cukup cepat.
Dalam survey yang dilakukan pada 2020, 8 persen orang mengatakan bahwa mereka mencoba diet keto yang dilansir dar media Times of India.
Diet keto pertama kali diperkenalkan oleh dr. Gianfranco Capello, ia merupakan seorang professor dari Universitas Sapienza di Italia.
Dalam penelitiannya, rata-rata peserta yang mengikuti diet keto mengalami penurunan berat badan sebesar 10,2 kg setelah menjalan 2,5 siklus diet ketogeni (sekitar 5-8 minggu).
Capello menyimpulkan bahwa metode diet ini merupakan cara yang cukup efektif untuk menurunkan berat badat pada penderita obestitas dengan efek samping yang minimal.
Apa itu diet ketogenik ?
Diet ketogenik adalah tentang mengatur metabolisme Anda dengan mengonsumsi sejumlah makronutrien tertentu. Mendapatkan total kalori harian Anda dari 75 persen lemak, 20 persen protein, dan 5 persen karbohidrat memaksa tubuh Anda memasuki keadaan metabolisme yang disebut ketosis, di mana tubuh dipaksa untuk membakar lemak untuk bahan bakar.
Ini mungkin terdengar sangat menarik bagi sebagian orang, tetapi makan ini bukan untuk semua orang. Faktanya, mengubah makro Anda secara drastis dapat mengakibatkan beberapa efek samping yang sangat tidak menyenangkan. Faktanya, para ahli mengatakan keto bukanlah diet yang bisa diikuti dalam jangka panjang untuk menjaga berat badan.
Jadi bagaimana orang tahu apakah diet itu cocok untuk mereka atau tidak? Berikut tujuh tanda yang mungkin menunjukkan bahwa keto bukanlah pilihan terbaik untuk Anda
1. Â Anda tidak punya energi