Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Penyebab "Konotasi" Buzzer Menjadi Negatif

18 Januari 2024   11:07 Diperbarui: 18 Januari 2024   11:09 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Kompas.com 

Pengertian buzzer secara umum diistilahkan sebagai "Pendengung," atau sekelompok orang yang jasanya dibayar untuk memengaruhi publik dengan tujuan tertentu. Kalau ditinjau dari segi fungsinya, konotasi buzzer ini sangatlah positif.

Dalam dunia pemasaran profesi buzzer citranya sangatlah positif, karena fungsinya dalam strategi pemasaran untuk meningkatkan branded awareness dengan memperkenalkannya secara langsung di media sosial. Platform media yang biasanya digunakan adalah, Facebook, Instagram, Twitter (sekarang X), dan platform media sosial lainnya yang dianggap efektif.

Di dunia politik peranan buzzer juga dimanfaatkan. Namun, sayangnya konotasi buzzer dalam kancah politik sangat negatif, hanya pendengung yang menciptakan kegaduhan. Isu-isu yang didengungkan pun bertujuan menyerang lawan. 

Padahal, kalau saja para buzzer politik lebih fokus untuk menaikkan citra Paslon yang didukung, tentunya akan memberikan efek yang baik bagi Paslon. Juga akan menciptakan situasi Pilpres yang kondusif.

Di media sosial, terutama di Tik tok, Youtube dan X, dengungan buzzer politik begitu riuh-rendah. Bahkan, sangat mengganggu kondusifitas situasi dan kondisi media sosial. Ujaran-ujaran kebencian dikumandangkan tanpa etika. Padahal, apa yang dilakukan sama sekali tidak memberikan efek elektoral pada Paslon yang didukung, sebaliknya malah memperburuk citra yang didukung.

Memang tidak semua buzzer politik difungsikan untuk menyerang lawan, ada juga yang berfungsi untuk meningkatkan citra Paslon yang didukung. Ternyata ada beberapa level buzzer yang berdasarkan area/zona dan sesuai bayarannya, sebatas yang saya ketahui antara lain:

1.Zona Putih, fungsinya untuk mengkampanyekan prestasi
2.Zona Hijau, untuk mention lawan
3.Zona Merah, fungsinya menyerang lawan
4.Zona Hitam, fungsinya rangkap, menyerang dan menyerang lawan

Menurut sumber yang patut dipercaya, yang tentunya juga seorang buzzer, tarif bayaran buzzer di Zona Hitam bayarannya paling mahal. Sementara buzzer di zona putih dibayar seadanya. Sayangnya tidak disebutkan berapa bayaran yang diterima.

Bedanya Buzzer Pemasaran dengan Buzzer Politik

Buzzer di dalam dunia pemasaran jauh lebih efektif fungsinya, karena meningkatkan branded awareness sebuah produk. Sehingga brand dan citra produk akan semakin dikenal masyarakat. Dengan demikian citra produknya akan meningkat, begitu juga dengan penjualannya. Buzzer hanya fokus pada produk yang akan dikampanyekan, tidak menyerang produk yang sejenis untuk menaikkan citra produk yang dikampanyekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun