Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menakar Peluang Koalisi Anies Ganjar

15 Januari 2024   08:47 Diperbarui: 19 Januari 2024   19:54 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik itu memang sangat cair dan dinamis. Saking cairnya, yang tadinya lawan bisa menjadi kawan. Berbagai analisis dari para penggawa lembaga survei memprediksi, Pilpres 2024 kecil sekali peluangnya untuk terjadi satu putaran.

Sampai saat ini elektabilitas pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran stagnan di bawah 50 persen. Sementara syarat untuk terjadinya satu putaran, harus ada pasangan yang elektabilitasnya di atas 50 persen. Penyelenggaraan Pilpres 2024 hanya tinggal menghitung hari.

Menurut sejumlah survei, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih unggul di sejumlah lembaga survei.
Namun, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mulai menggeser posisi pasangan nomor urut 3, meninggalkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di urutan bawah. Selengkapnya bisa baca di sini.

Untuk mengantisipasi putaran kedua, mau tidak mau, suka tidak suka, maka yang tadinya tidak 'senyawa' seperti minyak dan air antara kubu pasangan nomor urut 01, Anies-Muhaimin dengan kubu pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud harus berkoalisi, agar bisa memenangi putaran kedua.

Sinyal kedekatan antara pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin dengan pasangan urut 2, Ganjar-Mahfud sudah terbangun perlahan-lahan. Satu arah serangan Anies dan Ganjar pada Debat Capres Ketiga pun bisa menjadi sinyal kedekatan tersebut.

Sinyal lainnya bisa terbaca ketika calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada PDIP melalui cerita di Instagram. Sementara, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyisipkan narasi 'perubahan' di dalam pidatonya pada perayaan HUT PDI-P ke-51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Penulis sudah memprediksi jika seandainya Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, maka yang kemungkinan terjadi kubu pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin dan kubu pasangan nomor urut 2, Ganjar-Mahfud akan bersatu untuk memenangi Pilpres 2024.

Agaknya harapan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran untuk menang dalam 1 putaran sangat kecil kemungkinannya. Tapi, entahlah jika ada 'tangan gaib' (invisible hand) yang turut campur, dan sebuah keajaiban yang berpihak pada Prabowo-Gibran.

Lembaga riset internasional Ipsos Affairs merilis hasil survei tatap muka pada periode 27 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat naik dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen.

Sementara, pasangan nomor urut 1,Anies-Muhaimin elektabilitasnya cenderung stagnan dari 22,14 persen menjadi 22,80 persen. Berikutnya pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud justru turun dari 22,95 persen menjadi 18,35 persen, dan yang belum menentukan pilihan berada di angka 11,80 persen,

Kalau melihat formasi urutan berdasarkan elektabilitas, pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran berada diperingkat 1. Sementara, pasangan nomor urut 2, Anies-Muhaimin berada diperingkat kedua, kemudian disusul pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud diperingkat ketiga.

Sepertinya kubu pasangan nomor urut 3 sudah tahu akan kalah diputaran pertama. Sehingga berusaha untuk menggagas membentuk koalisi 'Anies Ganjar' demi untuk memenangkan Pilpres 2024, meskipun harus satu biduk dengan kubu pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin.

Pasangan yang berpeluang menang

Kalau sekadar berhitung secara matematika berdasarkan nilai elektabilitas yang diperoleh, maka pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran (48,05 persen) tetap lebih tinggi, dibandingkan nilai elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin (22,80 persen) ditambah nilai elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud (18,35 persen). Sementara yang belum menentukan pilihan 11,80 persen.

Tapi, situasi psikologis pemilih dilapangan saat pemilihan akan sangat memengaruhi. Bahkan, yang belum menentukan pilihan akan menentukan pilihannya berdasarkan petunjuk hati nuraninya. Kepada pasangan mana mereka menentukan pilihan? Wallahu'alam, disinilah peranan 'tangan gaib' itu bekerja.

Berkoalisinya kubu pasangan Ganjar-Mahfud dengan kubu Anies-Muhaimin, bisa saja menjadi kekuatan yang dahsyat. Tapi, tidak bisa juga mengabaikan 'kekuatan' pasangan Prabowo-Gibran. Faktor suka dan tidak sukanya pemilih terhadap pasangan Capres-Cawapres tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sikap dan perilaku pasangan Capres-Cawapres menjelang pemilihan berlangsung, akan sangat memengaruhi psikologis pemilih. Tidak perlu merasa di atas angin, tetaplah berpijak di bumi. Yang harus disadari oleh Paslon yang mengikuti kontestasi Pilpres, ada campur tangan Tuhan dalam menentukan hasil akhir Pilpres. Kemana takdir-Nya akan berlabuh? Hanya Tuhanlah yang tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun