Manusia tidak berkuasa atas apapun, bahkan terhadap pencapaian keinginannya sendiri. Manusia hanya berhak sebatas keinginan dan rencana, yang hasil akhirnya Tuhan yang menentukan.
Tuhan menciptakan manusia tidak akan melebihi ke-Mahaan-Nya, karena watak manusia cemderung 'jumawa' dan 'Takabur', juga sombong dan menyombongkan diri. Tidak ada yang patut disombongkan jika tidak memiliki kuasa atas diri sendiri.
Apapun yang diciptakan manusia tidaklah akan sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata. Sementara, manusia diciptakan Tuhan dengan sempurna. Meskipun terlihat ada kekurangan, namun di balil kekurangan tersebut Tuhan berikan kelebihannya.
Setiap anggota tubuh dan organ tubuh saling teehubung fungsinya. Satu bermasalah akan menyebabkan yang lainnya pun bermasalah. Seperti itulah kesempurnaan manusia diciptakan-Nya.
Tuhan pun berkuasa membolak-balikkan hati manusia. Mekanismenya disesuaikan sikap dan perilaku manusia. Saat ucapan dan tindakan tidak sesuai, maka saat itulah mekanisme itu berjalan.Â
Jika melihat seseorang berubah sikap dan perilakunya, bahkan nasibnya berubah seketika, itulah tanda dia tidak berkuasa atas kehendak Yang Maha Kuasa.
Kalau sebatas keinginan saja tidak bisa kita wujudkan tanpa Ridho-Nya, sadarilah itu bahwa kita tidak memiliki kekuasaan atas apapun. Bahkan, sebuah jabatan yang dianggap sebagai kekuasaan hanyalah Titipan-Nya.
Berkinginan menjadi pemimpin yang baik dan dihormati, bukan hanya lepas pada ucapan. Wujidkan keinginan tersebut dengan meyakimkan Tuhan yang menitipkannya. Bukan mengumbar janji penuh kebohongan.
Jika harus berjanji untuk meraih simpati, berjanjilah secara tidak muluk-muluk, tidak menjanjikan hal yang tidak mungkin ditepati. Ingatlah, manusia tidak berkuasa atas keinginannya.Â
Berjanjilah pada Tuhan untuk menepati janji. Berjanji pada rakyat pun juga merupakan janji kepada Tuhan. Janji tersebut akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.