Adanya kesadaran putra asal Jambi di perantauan terhadap kemajuan pembangunan di Jambi, adalah bentuk kecintaan terhadap tanah kelahirannya. Kecintaan dan kepedulian terhadap kemajuan Jambi tersebut diwujudkan dalam bentuk kontribusi pemikiran, yang dibukukan secara komprehensif dalam buku "65 Tokoh, Perspektif dan Pemikiran Tentang Potensi Spesifik Provinsi Jambi."
Berbagai ragam pemikiran tentang Potensi Spesifik yang ditulis oleh 65 Tokoh, hasil dari penjaringan terhadap 115 calon yang diseleksi berdasarkan kompetensi dan latar belakang profesi yang berbeda. Bagai mengangkat Batang yang Terendam, ternyata putra asal Jambi di perantauan memiliki visi dan misi yang sama terhadap tanah kelahirannya Jambi.
Mengumpulkan sesuatu yang terserak menjadi sebuah potensi dan kekuatan, yang dituangkan dalam bentuk pemikiran untuk mengangkat potensi spesifik Jambi yang belum terolah, agar pembangunan berbagai bidang yang menjadi potensi spesifik layak dijual sebagai aset yang mumpuni. Membaca berbagai pemikiran yang dituangkan dalam diskusi informal di Group WhatsApp 65 Tokoh Jambi, membuka mata dan menyadarkan betapa kayanya berbagai potensi yang dimiliki Jambi.
Seperti gagasan pemikiran yang dituangkan Rahman Usman, Chairman Batam Tourism and Promotion Board (BTPB) yang juga putra asal Jambi, dia memberikan berbagai pemikiran yang membuka wawasan bagaimana membangun dan mengembangkan Pariwisata Jambi.Â
Berbagai hal yang spesifik tentang Jambi diungkapkan Rahman dalam diskusi informal tersebut, bahkan proses penyadapan karet secara tradisional pun dianggapnya sebagai sebuah potensi pariwisata yang layak Dijual. Rahman Usman termasuk salah satu dari 65 Tokoh Jambi yang terpilih dari 115 yang dijaring.
Seperti yang dikatakannya dalam diskusi informal di WAG 65 Tokoh Jambi:
"Jambi hrs creatif menciptakan sesuatu yg bisa menjadi daya tarik. Misalnya stl disadap karet tsb bagaimana caranya menjadi lembaran karet dsb. Bagi mahasiswa ini menarik dan menjadi buah bibir di kalangan mahasiswa dan menyebar ke berbagai belahan dunia, maka mereka buka YouTube, google dsb mencari dimana Jambi itu .... ? datanglah dari California University ke Jbi utk menyelidiki proses tsb. Itulah pariwisata objek bisa diciptakan/ hand Made."
Ini sebuah pemikiran yang "out of the box," pemikiran yang tidak biasa dan tidak pernah terpikirkan oleh para punggawa pemerintahan khususnya bidang pariwisata Jambi. Beberapa gagasan lain yang tak kalah bernas yakni tentang pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (Kek) di Ujung Jabung, yang menurutnya akan membangun potensi spesifik yang dimiliki Provinsi Jambi. Dan itu tentunya sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan dalam membangun KEK.
Pemikiran lain dari Rahman Usman, menurutnya dalam membangun Jambi, Pemprov Jambi tidak bisa hanya menggantungkan anggaran pada APBN atau APBD, Jambi harus bisa berkerjasama dengan investor, terutama dalam membangun infrastruktur pariwisata Jambi. Pemprov Jambi harus bisa menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti misalnya antara lain Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association of Indonesian Tour and Travel Agency (ASITA), Association of Indonesian Tour and Travel Agency (ASITA) dan sebagainya.
Terkait pengembangan pariwisata ini, Rahman juga mempertanyakan tentang kesiapan Pemprov Jambi mengenai ketersediaan SDM yang mumpuni, terutama SDM yang berkaitan dengan Tour Guide, apakah Dinas Pariwisata Jambi sudah mempersiapkan hal ini, karena ini merupakan garda terdepan dalam pariwisata, baik buruknya citra kepariwisataan suatu daerah bisa dinilai dari kesiapan SDM ini.