Sejak tidak lagi aktif sebagai Penata Artistik Film dan Sinetron empat tahun lalu, saya kembali mengembangkan profesi saya sebagai desainer grafis, karena memang inilah profesi dasar saya hingga bisa masuk ke dunia entertainment.
Sangat besar tantangannya dalam merancang desain cover buku, saya harus tahu seperti apa gambaran isi buku yang saya rancang cover-nya. Bagi saya desain cover buku sangat penting.
Biasanya saya minta pada penulisnya, untuk memberitahukan Judul dan Sinopsis bukunya terlebih dahulu, setelah itu barulah saya merancang desain cover-nya.
Yang menariknya lagi, beragam buku yang saya harus rancang cover-nya, mulai dari buku tentang dunia pendidikan, dunia pekerja, novel, bahkan antologi puisi.
Sebagai penulis yang juga menerbitkan buku, buah dari artikel yang ada di Kompasiana, saya merancang sendiri desain cover bukunya. Dari berbagai artikel yang pernah saya posting di Kompasiana, sudah menghasilkan 7 buku, mulai dari Opini politik, Antologi Puisi, sampai Novel.Â
Hampir setiap hari ada dua, atau tiga buku yang harus saya rancang. Disamping dari YPTD, saya juga menerima pesanan diuar YPTD.
Kalau cover buku dianggap tidaklah terlalu penting, bisa jadi profesi disainer grafis pun tidaklah penting. Pada kenyataannya, disain sampul buku itu sangatlah penting, karena merupakan 'jendela' dari sebuah buku, untuk melihat isinya.
Bagi penulis yang sudah punya nama, penghasil buku best seller, mungkin tidak lagi terlalu rumit memikirkan bentuk disain sampul bukunya. Tidak lagi memikirkan apakah disain cover bukunya menarik atau tidak.
Tapi bagi penulis yang belum punya nama, disain cover bukunya sangatlah penting, sehingga harus didisain semenarik mungkin, agar orang tertarik untuk membacanya.
Desain cover yang bagus itu tidaklah harus rumit, yang penting secara filosofis mewakili isi bukunya. Dengan melihat desain cover-nya, orang tertarik ingin membeli bukunya, saat dipajang di toko buku.
Beberapa unsur penting dalam sebuah Cover Buku