Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ganjar Menolak Tambahan Bansos dari Jokowi

10 Mei 2020   13:27 Diperbarui: 10 Mei 2020   13:56 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aneh ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kok bisa-bisanya menolak saat ditawari Presiden Jokowi tambah Bansos, sementara ada Gubernur yang gak pernah cukup anggaran Bansosnya, padahal yang sudah di keluarkan pun belum seberapa.

Tapi memang sebagai pemimpin daerah harus berpikir proporsional, bagi seorang yang kreatif akan berpikir melakukan sesuatu dengan maksimal, meskipun dengan anggaran yang seadanya. Namun orang lain akan berdecak kagum melihat hasil kerjanya.

Pemimpin yang seperti ini sudah banyak contohnya, dan Ganjar adalah satu dari diantara Kepala Daerah yang memiliki kreativitas, kinerja yang baik. Dalam hal penanganan pandemi corona, Ganjar pun bisa dibilang yang terbaik.

Baru-baru ini Ganjar Pranowo ditelepon Presiden Jokowi, yang membahas soal Bantuan Sosial yang dibutuhkan masyarakat. Dalam sambungan telepon tersebut Ganjar mengaku sedang mengupayakan berbagai cara, termasuk juga mengupayakan kearifan lokal dalam pemberian Bansos.

Bahkan Presiden Jokowi sempat menawarkan untuk memberikan bantuan terkait kebutuhan Bansos tersebut, namun Ganjar menolaknya. Inikan sesuatu yang langka sebetulnya. Rupanya Ganjar tahu kalau kapasitasnya sebagai seorang Gubernur sedang diuji Presiden.

Dengan dia menolak tawaran Presiden, dan seandainya dia benar-benar mampu mengatasi permasalahan masyarakat yang dipimpinnya, maka bukan hanya Presiden dan warga semarang yang respek kepadanya, tapi rakyat Indonesia pun akan respek kepadanya.

Kita bisa melihat kinerja Ahok dalam membangun dan mengatasi persoalan di DKI Jakarta, tidak pernah selalu berpikir tentang anggaran untuk melakukan sesuatu, berusaha untuk memaksimalkan apa yang bisa dilakukan terlebih dahulu, sehingga beberapa hasil pembangunannya mengundag decak kagum.

Begitu juga dengan gubernur DKI Jakarta yang fenomenal Ali Sadikin, di tengah keterbatasan anggaran yang tersedia dia harus membangun kota Jakarta seperti yang di inginkan Bung Karno. Dengan segala kreativitasnya dia membangun Kota Jakarta, yang mengundang decak kagum masyarakat Jakarta.

Orang-orang yang terbiasa berpikir kreatif selalu berprinsip, "tidak ada rotan, akar pun jadi". Sesuatu harus diwujudkan meski ditengah keterbatasan anggaran, dan hasilnya juga bukan kaleng-kaleng, tidak akan puas kalau hasilnya tidak mengundang decak kagum orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun