Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi di Tengah Lucunya Politisi Partai Negeri Ini

1 Mei 2020   19:44 Diperbarui: 1 Mei 2020   20:32 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pinterpolitik.com

Sesama koalisi partai pemerintah, mulai saling cemburu. Partai politik yang kebetulan mendapat posisi empuk di kementerian, mulai dicurigai mengkooptasi pemerintahan. Padahal, sebelumnya pernah merasakan posisi yang sama.

Padahal kalau dilihat realitasnya, jatah kementerian yang diberikan Jokowi pada partai politik, sudah sangat proporsional, dan sudah sesuai dengan kebutuhan partai politik.

Para pemimpin partai koalisi nampaknya tidak tahan uji, sehingga sejak pemerintahan Jokowi periode kedua baru berjalan, mereka mulai memperlihatkan ketidak-harmonisannya dengan pemerintah.

Di tengah negara dan bangsa ini menghadapi pandemi corona, mereka malah menjauhkan diri dari pemerintahan, dan mulai mencari-cari kesalahan pemerintah, atas nama menjalankan fungsi kontrol.

Lagi-lagi Jokowi mampu membaca situasi ini dengan baik, tidak dengan emosional, fokus pada penanganan penyebaran covid-19, dan menyelamatkan masyarakat yang terdampak covid-19. Padahal, sekarang ini saatnya semua elemen bangsa bersatu memerangi covid-19.

Justeru yang memiliki kepekaan terhadap ancaman perpecahan bangsa, adalah rival Jokowi pada Pilpres 2019, yakni Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang juga merupakan Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Bisa jadi Prabowo membaca situasi yang kurang kondusif, sehingga dia perlu mengeluarkan 'Taklimat' yang isinya mengajak semua elemen bangsa juga kader partainya, untuk mempercayai kepemimpinan Jokowi, dan dia bersaksi atas kinerja Jokowi.

Namun imbauan Prabowo tersebut rupanya kalah dengan syahwat politik para politisi partai, sehingga tidak memperbaiki keadaan, dan Jokowi tetap tenang menghadapi berbagai tekanan, baik dari dalam koalisi mau pun dari para oposisi.

Jokowi semakin sadar, bahwa dia tidak bisa menyandarkan diri pada partai koalisi, karena berbeda visit dan misi dengan partai koalisi. Jokowi harus tetap fokus dalam perang melawan covid-19, meski pun tanpa dukungan partai koalisi.

Tanggung jawab utama Jokowi saat ini adalah, menuntaskan pandemi corona yang seeing dihadapi bangsa dan negara ini, dan menjaga stabilitas politik, ekonomi dan keamanan, sampai pandemi corona berakhir.

Jokowi tentunya sudah mengkalkulasikan apa yang harus dilakukannya setelah pandemi covid-19 berakhir, dan sudah melihat melihat secara terang benderang, siapa kawan dan siapa lawan dimasa-masa sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun