Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran dari Tukang Cukur Daring di Tengah Pandemi Covid-19

18 April 2020   19:08 Diperbarui: 18 April 2020   19:40 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi yang sedang kita hadapi saat ini memang harus bisa dilihat hikmahnya, memang imbas dari mewabahnya covid-19 sangat terasa bagi kehidupan sehari-hari.

Namun bagi orang-orang yang memetik hikmahnya, dia tidak akan mengutuk keadaan, tapi justeru berusaha untuk mencari jalan keluar dari berbagai kehidupan yang dihadapi.

Benarlah kalau dikatakan, "jangan mengutuk kegelapan, karena tidak akan menyelesaikan masalah, lebih baik menyalakan lilin, agar terhindar dari kegelapan".

Inilah pelajaran yang bisa saya petik dari seorang tukang cukur daring, yang secara kebetulan saya temui, saat saya membutuhkan tukang cukur daring, karena masih dalam posisi Stay at Home.

Tadinya saya berpikir, daripada saya pergi ketukang cukur langganan saya, lebih baik saya mencoba mencari tahu ada tidaknya tukang cukur daring. Begitu saya browsing di google, ternyata banyak sekali tukang cukur daring.

Tarifnya pun bervariasi, ada yang memasang tarif 60 ribu rupiah, ada juga yang 75 ribu rupiah, bahkan ada yang sampai pasang harga 200 ribu rupiah. Juga ada yang sambil melayani menggunakan perlengkapan APD.

Hampir rerata melayani 24 jam, memang tidak semuanya seperti itu, ada juga cuma melayani selama 6 jam, hanya dari pagi sampai sore.
Kalau saja dalam satu hari bisa mendapatkan 10 kepala yang di cukur, artinya minimal penghasilannya dalam satu hari bisa 600 ribu rupiah, itu kalau saya mengukur dari tarif yang terendah.

Bayangkan kalau 10 kepala bagi yang memasang tarif 125 ribu atau 200 ribu, artinya penghasilan mereka dalam satu hari, bisa diatas 1 juta rupiah.

Inilah orang-orang yang mampu melihat peluang ditengah pandemi covid-19, mereka sangat sangat faham kalau banyak orang yang stay at home, sehingga memilih untuk cukur rambut dirumah.

Kebetulan kemarin yang saya hubungi, hanya melayani sampai sore, alasannya permintaan cukup padat, sehingga tidak kuat untuk melayani selama 24 jam. Dan kebetulan, dia juga cuma melayani yang jarak dekat dengan wilayah operasinya.

Artinya, banyak sekali peluang usaha yang bisa dilakukan, selama masa pandemi covid-19 saat ini, semua tergantung bagaimana kita melihat peluang tersebut, dan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

Kalau cuma mengutuk keadaan, tidak ada yang bisa kita lakukan. Sementara kebutuhan hidup sehari-hari tidak ada yang bisa ditunda, semua harus segera dicari jalan keluarnya.

Sekarang ini, dalam situasi pandemi covid-19, hampir di setiap daerah banyak beroperasi tukang cukur daring. Berbagai liputan media juga sudah memberitakan hal ini. Peluang ini menjadi solusi baik bagi tukang cukur sendiri, mau pun bagi masyarakat yang menggunakan jasa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun