Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, ternyata tidak cuma hanya mengurusi bidang Kemaritiman dan Investasi, bahkan juga ke bidang Pariwisata.
Dalam sebuah pernyataannya yang agak mengundang kontroversi, Luhut menyatakan ingin mendatangkan turis dari China, Korsel, dan Jepang untuk menyelamatkan sektor pariwisata.
Memang secara hirarki, kementerian Pariwisata berada dibawah kordinasi Menko Kemaritiman dan Investasi, tapi biar bagaimana pun tetap dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata.
Pernyataan Luhut ini membuat Wishnutama, sebagai Menteri yang membidangi kepariwisataan, kebudayaan dan ekonomi kreatif, memberikan reaksi, terhadap pernyataan Luhut tersebut.
Reaksi Wishnutama, menganggap pernyataan Luhut tersebut bukanlah diperuntukkan saat ini, atau dalam waktu dekat, tapi kemungkinan besar setelah pandemi covid-19 berakhir.
Wishnutama lebih kepada meluruskan pernyataan Luhut tersebut, agar tidak disalahfahami. Wishnutama menduga begitu karena memang belum ada kordinasi Luhut dengannya terkait rencana tersebut.
Memang akhir-akhir ini banyak pernyataan Luhut yang gagal difahami, sehingga mengundang berbagai polemik. Pernyataan ini pun kalau tidak segera diluruskan Wishnutama, kemungkinan besar kembali menjadi polemik.
Satu hal yang tidak mungkin dalam situasi pandemi covid-19, dan disaat pemerintah sedang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), juga penerapan physical distancing, pemerintah malah mengundang turis asing.
Seperti dikatakan Wishnutama, yang saya kutip dari Detik.com, menurutnya tidak mungkin pemerintah mendatangkan turis dari tiga negara itu saat wabah masih merebak. Apa lagi masih banyak diberlakukan pembatasan.
"Nggak mungkin pandemi masih jalan, orang juga nggak bisa ke mana-mana. Mungkin maksud Pak Luhut setelah pandemi ini berakhir," tegasnya.
Sebelumnya saat konferensi pers tadi malam, Luhut mengatakan, pemerintah menaruh perhatian yang besar di sektor pariwisata. Pemerintah sudah membidik turis asing untuk didatangkan.
"Kalau China recovery cepat, Korea Selatan misalnya Jepang dalam satu bulan ini berarti turis mereka juga mau keluar tuh. Maka kita akan siapkan daerah mana yang mau dituju," terangnya.
Kalau menelaah apa yang dikatakan Luhut diatas, bukanlah setelah masa pandemi covid-19 berakhir, bisa saja bulan depan, atau bulan depannya lagi. Memang masih terkesan tentatif sifatnya, namun pernyataan ini jelas akan mengundang polemik.
Pertimbangannya, turis dari negara-negara yang disebutkannya diatas, sudah tidak lagi terinfeksi virus corona, karena sudah di recovery, jadi sangat kecil kemungkinannya masih terpapar corona.
Bisa jadi Luhut hanya mencoba memukul semak, untuk melihat ular seperti apa yang akan keluar. Jokowi tidak perlu lagi ikut memukul semak seperti dimasa yang lalu, cukup Luhut yang menjadi tangan kanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H