Sempat viral kalau anggaran Pemrov DKI Jakarta dibawah Propinsi lainnya, sehingga sebagai Propinsi dengan APBD Terbesar, dianggap 'pelit' dalam hal pengalokasian anggaran untuk penanganan penyebaran covid-19.
Terakhir Anies buka suara, bahwa Pemrov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sekitar 3 triliun, yang sebelumnya hanya menganggarkan 1,3 triliun, untuk penanganan covid-19 di wilayah DKI Jakarta.
Kalau hanya 3 triliun, itu artinya DKI Jakarta dalam hal penyediaan anggaran untuk penanganan covid-19, masih dibawah Pemrov Jawa Barat, yang mengalokasikan anggaran sekitar 5 triliun. Sementara Jateng sebesar 1,4 triliun.
Ternyata anggaran untuk penanganan covid-19 di wilayah DKI Jakarta, bukanlah cuma 3 triliun, karena Kementerian Sosial memberikan bantuan 25 triliun untuk 2,6 juta pekerja informal di wilayah DKI Jakarta.
Dilansir Viva News, Kementerian Sosial Republik Indonesia menyediakan anggaran puluhan triliun untuk pekerja sektor informal di DKI Jakarta di tengah wabah virus corona (Covid-19).
"Anggaran yang disiapkan sebesar Rp25 triliun, untuk sekitar 2,6 juta pekerja sektor informal di DKI Jakarta," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara di Jakarta, Jumat, 3 April 2020.
Sebelumnya Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan bantuan kepada 3,6 juta pekerja informal di wilayah DKI Jakarta lewat dana bansos antara 800 ribu - 1 juta per orang.
Artinya, anggaran yang akan digunakan untuk penanganan covid-19 di wilayah DKI Jakarta bukanlah cuma 3 triliun, tapi adalah 28 triliun, dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat sebesar 25 triliun.
Begitu besar perhatian pemerintah pusat pada pemprov DKI Jakarta, sehingga perlu memberikan bantuan kepada DKI Jakarta, untuk menyelamatkan pekerja informal yang kehilangan mata pencaharian selama adanya covid-19.
Bantuan sebesar itu tentunya tidaklah dinikmati oleh Propinsi lainnya, Propinsi DKI Jakarta mendapatkan prioritas utama dari pemerintah pusat.
Sebagai Propinsi yang menjadi episentrum pandemi corona, bisa jadi anggaran yang dibutuhkan lebih dari itu, apa lagi sampai saat ini korban yang terinfeksi corona terus bertambah, begitu juga korban yang meninggal.
Memang Presiden Jokowi tidak merinci bentuk bantuan tersebut bantuan perlindungan sosial yang akan diberikan kepada warga DKI Jakarta ini bentuknya seperti apa.
Namun, Pemerintah sendiri telah mengalokasikan dana perlindungan sosial sebesar Rp 110 triliun untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH).Â
Sebagai bentuk pengamanan sosial, sebetulnya pemerintah pusat sudah turun tangan untuk membantu pemerintah daerah, sehingga pemprov cukup fokus dalam penanganan penyebaran covid-19 di wilayah masing-masing.
Hal yang cukup menggembirakan saat ini, seperti dilansir Suara.com, Tak ada penambahan pasien positif virus corona di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kamis (2/4/2020) sore ini. Jumlah pasien positif corona di daerah itu sama, 104 orang.
Namun di Jawa Tengah belum ada pasien positif corona yang sembuh, sementara di Jawa Timur ada 22 orang, bertambah 2 oroang hari ini.
Pasien positif corona yang meninggal di Jawa tengah ada 7 orang, dan di Jawa Timur 11 orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H