Apa yang sedang di lakukan partai Gerindra melalui kader partainya? Padahal Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto adalah Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Kalau apa yang disampaikan kader partai Gerindra itu adalah merupakan otokritik, tentunya ada etika dalam menyampaikannya, bukan mengumbarnya ke publik lewat media. Atau jangan-jangan Gerindra memang bukan bagian dari koalisi pemerintah?
Apa yang disampaikan Fadli Zon, terkait pembelian alat rapid test virus corona, yang diimpor Kementerian BUMN dari Tiongkok, sangatlah tidak etis.
Fadli mengatakan, dia dapat bocoran dari Menhan Prabowo, soal harga rapid test tersebut, dan dia mengungkapkannya dimedia. Ada apa sebetulnya dengan harga rapid test tersebut? Apakah Kementerian BUMN tidak tranparan soal harga ya?
Seperti dilansir Jpnn.com, Anggota DPR Fadli Zon mengaku sudah mendapat informasi dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ihwal harga rapid test virus corona yang diimpor Kementerian BUMN dari Tiongkok.
Menurut dia, informasi tersebut diperolehnya saat bertemu dengan bosnya di Partai Gerindra itu Sabtu pekan lalu.
"Waktu saya ketemu Pak @prabowo Sabtu lalu, saya sudah dengar rencana impor alat tes cepat ini," twit Fadli di akun Twitter-nya @fadlizon yang dikutip JPNN.com, Sabtu (21/3).
Pertanyaannya, kok tiba-tiba secara serentak beberapa kader partai Gerindra, menyerang pemerintah, ada kepentingan apa?
Sebelumnya, Waketum Partai Gerindra, Arif Poyuono juga menyoroti langkah pemerintah dalam mengatasi krisis, apa yang disampaikan Arif masih konstruktif, dan memberikan ruang yang cukup solutif, namun karena disampaikan di media, agak terasa kurang elok efeknya pada pemerintah. Sumber
Pun demikian dengan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, yang juga merupakan petinggi partai Gerindra, menyoroti dampak penyebaran virus corona atau covid-19 ini membuat ekonomi rakyat semakin memburuk. Sumber