Pandemik virus corona yang sedang dihadapi bangsa ini, adalah musuh kita bersama. Kalau tidak bisa membantu dengan bahu membahu, minimal janganlah sesama rakyat diadu, dengan narasi provokasi untuk saling membenci.
Sangat miris kalau melihat seorang tokoh masyarakat, mantan komisaris BUMN, Muhammad Said Didu, lewat akun twitternya @msaid_didu, memprovokasi masyarakat dengan narasi agitasi, lewat sebaran twit di linimasa jagat Twitter, dan narasi yang kurang 'genah' lainnya
Sempat-sempatnya dia menginiasi #indonesiaButuhPemimpin, yang sempat trending topic, namun setelah itu raib begitu saja, sehingga selanjutnya membuat tagar baru #indonesianeedLeader. Entah apa motivasinya mengeluarkan tagar tersebut.Â
Padahal saat ini kita sama-sama sedang prihatin, dalam menangani penularan virus corona yang semakin memprihatinkan. Kita tahu semua pihak yang berkompeten dalam penanganan penularan virus corona, terus bekerja.
Sebagai masyarakat, harusnya kita berperan serta membangun kondusifitas masyarakat, agar tidak terlalu panik, dan mau mengikuti semua aturan yang sudah dikeluarkan pemerintah, baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah.
Kalau pun kita tidak mampu untuk ikut membantu, minimal kita bisa menyelamatkan diri sendiri dan keluarga, agar tidak ikut tertular, dengan begitu kita sudah ikut menyelamatkan banyak orang.
Tidak perlu memanfaatkan situasi dan kondisi yang sedang darurat bencana wabah penyakit, dengan muatan kepentingan politik, sehingga memicu kegaduhan, dan memecah belah masyarakat atas dasar keberpihakan.
Lihatlah seperti apa masyarakat China bahu membahu, dalam mengatasi virus corona yang dihadapi negaranya. Semua pihak bersatu dalam satu kepentingan, yakni kepentingan bersama, tidak satupun ada yang memanfaatkan untuk kepentingan politik.