Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ini Diabaikan Hanya Demi Balap Formula E

27 Februari 2020   21:18 Diperbarui: 27 Februari 2020   21:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun proyek mandek di daerah Bidara Cina, Jakarta Timur. Ada sekitar 8.054 meter persegi lahan yang harus dibebaskan di Bidara Cina agar bisa melanjutkan proyek Sodetan Ciliwung.

Harusnya program yang memiliki dampak terhadap masyarakat, bisa didahulukan Anies Baswedan, ketimbang pelaksanaan Balap Formula E di Silang Monas Jakarta, yang sama sekali tidak memberikan dampak secara Langsung terhadap kebutuhan masyarakat.

Dilaksanakan atau tidaknya Formula E di Jakarta, sama sekali tidak berpengaruh padahal masyarakat, tapi kalau banjir diatasi atau tidak, sangat dirasakan masyarakat dampaknya. Pertanyaannya, kenapa Anies lebih memprioritaskan Formula E, ketimbang penanganan banjir?

Kok malah yang cuma dilakukan hal-hal yang terkait penanganan paskabanjir? Memang penanganan paskabanjir juga sangat dibutuhkan, tapi kalau banjirnya bisa ditangani dan diatasi, maka tidak ada lagi yang harus dilakukan untuk paskabanjir.

Kalau ditanya, pentingan mana penanganan banjir atau Balap Formula E? Secara logika umumnya masyarakat, pastinya mereka akan menjawab lebih penting penanganan banjir, karena tidak banyak masyarakat yang tahu apa manfaatnya Balap Formula E bagi masyarakat.

Bagi Pemerintah DKI Jakarta, mungkin Balap Formula E merupakan proyek prestise, yang bisa mengangkat nama Pemprov DKI Jakarta sebagai penyelenggara, ke dunia internasional, manfaat secara ekonomi tidak ada. Sejak 5 kali pelaksanaan, belum ada satu negara pun yang meraih keuntungn dari penyelenggaraannya.

Dari sisi pariwisata juga tidak terlalu besar gaungnya, dan tidak terlalu berpengaruh terhadap dunia pariwisata tanah air. Lain soal kalau pelaksanaan MotoGP, atau Balap Formula 1, yang sudah sangat mendunia, sehingga akan sangat berpengaruh pada pariwisata Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun