Adapun proyek mandek di daerah Bidara Cina, Jakarta Timur. Ada sekitar 8.054 meter persegi lahan yang harus dibebaskan di Bidara Cina agar bisa melanjutkan proyek Sodetan Ciliwung.
Harusnya program yang memiliki dampak terhadap masyarakat, bisa didahulukan Anies Baswedan, ketimbang pelaksanaan Balap Formula E di Silang Monas Jakarta, yang sama sekali tidak memberikan dampak secara Langsung terhadap kebutuhan masyarakat.
Dilaksanakan atau tidaknya Formula E di Jakarta, sama sekali tidak berpengaruh padahal masyarakat, tapi kalau banjir diatasi atau tidak, sangat dirasakan masyarakat dampaknya. Pertanyaannya, kenapa Anies lebih memprioritaskan Formula E, ketimbang penanganan banjir?
Kok malah yang cuma dilakukan hal-hal yang terkait penanganan paskabanjir? Memang penanganan paskabanjir juga sangat dibutuhkan, tapi kalau banjirnya bisa ditangani dan diatasi, maka tidak ada lagi yang harus dilakukan untuk paskabanjir.
Kalau ditanya, pentingan mana penanganan banjir atau Balap Formula E? Secara logika umumnya masyarakat, pastinya mereka akan menjawab lebih penting penanganan banjir, karena tidak banyak masyarakat yang tahu apa manfaatnya Balap Formula E bagi masyarakat.
Bagi Pemerintah DKI Jakarta, mungkin Balap Formula E merupakan proyek prestise, yang bisa mengangkat nama Pemprov DKI Jakarta sebagai penyelenggara, ke dunia internasional, manfaat secara ekonomi tidak ada. Sejak 5 kali pelaksanaan, belum ada satu negara pun yang meraih keuntungn dari penyelenggaraannya.
Dari sisi pariwisata juga tidak terlalu besar gaungnya, dan tidak terlalu berpengaruh terhadap dunia pariwisata tanah air. Lain soal kalau pelaksanaan MotoGP, atau Balap Formula 1, yang sudah sangat mendunia, sehingga akan sangat berpengaruh pada pariwisata Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H