Ketiga, kalau Anies maju sebagai Capres pada Pilpres 2024, tentunya tidak akan mungkin ikut Pilkada Serentak kontestasi Kada Gubernur DKI Jakarta lagi. Setelah selesai sebagai Gubernur DKI Jakarta, maka aura Anies jelas akan berbeda, sementara lawan-lawannya adalah orang orang yang masih memegang jabatan, baik sebagai Mentri, maupun Kepala daerah.
Partai yang akan mengusung Anies pun akan berhitung soal ini, karena ketika dia sudah tidak menjabat Gubernur DKI Jakarta, maka power-nya pun akan sangat berkurang, meskipun mungkin secara finansial sangat mendukung.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!