Tidak semua orang mendukung langkah Erick Thohir dalam membenahi BUMN, respon negatif dari berbagai pihak yang menganggap aksi membuka kebobrokan dan tata kelola BUMN, seperti "menepuk air didulang, terpercik muka sendiri".
Langkah Erick Thohir tersebut dianggap sebagai membuka aib pemerintahan Jokowi sendiri, benarkah demikian.? Secara sadar pastinya Jokowi sebagai atasannya Erick Thohir sudah mempertimbangkan imbasnya, itulah makanya di men-support langkah tersebut. Â
Tidak bisa dipungkiri, bobroknya BUMN adalah 'residu' tata kelola pemerintahan yang penuh vested interest, pengakomodiran balas jasa politik yang mengental di periode pertama, demi memuaskan partai politik sehingga abai menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan politik.
Maka yang mengemuka dari gebrakan Erick Thohir, ditepuk air didulang, terpercik muka Jokowi. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, resiko dari sebuah kebijakan yang mau tidak mau memang harus diambil.
Yang terpenting seberapa besar manfaatnya kebijakan tersebut jika dibandingkan dengan mudharatnya. Tidak sepenuhnya gebrakan Erick Thohir berimbas pada pemerintahan Jokowi di masa lalu, meskipun sebagai pemegang tanggung jawab pemerintahan adalah Jokowi.
Kalau langkah pembenahan BUMN tidak dilakukan saat ini, sampai kapan BUMN terus dibiarkan bobrok tata kelolanya. Memang harus ada keberanian dan niat baik untuk memperbaiki kinerja BUMN, sekaranglah momentumnya.
Kesiapan Jokowi menerima imbas dari langkah-langkah Erick Thohir dalam membenahi BUMN, adalah manifestasi dari keseriusannya untuk membenahi pemerintahannya di periode kedua. Jokowi ingin meninggalkan legacy atas kerja kerasnya selama dua periode.
Harus diakui BUMN kita memang bobrok secara tata kelola, dan itu sangat disadari Jokowi. Kritik terhadap bobroknya BUMN inipun pernah di kemukakan Prabowo sewaktu Pilpres 2019 lalu, Prabowo mengatakan kalau BUMN sudah salah urus, gebrakan Erick Thohir sekarang ini adalah buktinya.
Tidak bisa dinafikan kalau dikatakan BUMN merupakan tempat penampungan relawan Jokowi, tapi tudingan itu tidaklah sepunuhnya benar jika dikatakan sebagai sumber masalahnya. Sebelum Jokowi berkuasa, BUMN kita sudah bermasalah, konspirasi memanfaatkan BUMN sebagai bancakan partai politik sudah terjadi.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono memberikan kritik yang sangat pedas terhadap langkah Erick Thohir dalam membenahi BUMN, meskipun disisi lain dia sangat mengapresiasi adanya langkah tersebut.
Menurutnya, langkah tersebut perlu naungan negara dan perlu diperbaiki. "BUMN kita lima tahun terakhir memang kotor banget pengelolaannya, alias banyak sekali markup, rugi, dan utang," ucapnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Sumber