BUMN kita bobrok dan kotor bukanlah baru lima tahun belakangan saja, tapi sudah sejak lama. Adanya Petral di Pertamina adalah indikator dari kebobrokan tersebut, dimana anak perusahaan Pertamina tersebut hanya menjadi benalu di Pertamina.
Sebetulnya upaya bersih-bersih BUMN sudah dilakukan di periode pertama pemerintahan Jokowi, dan itu terbukti dengan di bubarkannya Petral, yang tidak pernah bisa dibubarkan oleh pemerintahan sebelumnya. Hanya saja apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi belum menyentuh akar maasalah yang sebenarnya.
Hal itu disebabkan banyaknya konflik kepentingan partai politik didalamnya, makanya pada periode kedua, Jokowi tidak ada lagi beban untuk membenahi pemerintahan, termasuk juga membenahi BUMN, meskipun imbasnya tetap saja harus ia terima. Itu adalah konsekuensi dari sebuah kebijakan yang harus dia pikul.
Bersih-bersih BUMN juga akan memberikan efek pada relawan Jokowi, yang pada periode pertama banyak ditampung di BUMN. Relawan yang memang tidak memiliki kompetensi dan kapabelitas pada posisi yang ditempatkan, secara otomatis akan tersingkir dengan sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H