Di Cikindo Art Gallery, disamping ada sanggar Lukis untuk para seniman pelukis poster yang dihimpunnya, dia juga mendirikan cafe dan gedung multifungsi, Â yang disewakan untuk berbagai kegiatan. Dan itu sifatnya semi komersil, dia tidak mematok harga secara profesional.
Sekarang usaha furniture sudah di pegang oleh anak laki-lakinya yang sulung, satu anak perempuannya sedang menempuh pendidikan dibidang komunikasi di luar negeri. Harkopo saat ini menikmati masa tuanya dengan berkesenian, Â dan menghimpun seniman.
Di Cikindo Art gallery Parung, para pelukis yang dihimpunnya tinggal datang bawa badan, karena semua fasilitas untuk melukis, Â seperti cat dan kanvas sudah disediakan. Selesai melukis, para seniman tersebut bisa pulang bawa uang sesuai dengan kesepakatan dengannya.
Lukisan-lukisan karya para seniman itu di pajang di Gallery Furniturenya, serial pembeli furniture, akan dikasih bonus lukisan yang ada di gallery furniture. Begitulah cara dia membantu para seniman, Â dan menghidupi gairah kesenimanan para pelukis poster film seangkatannya.
Itulah sekelumit dari Inspirasi perjalanan hidup Harkopo sahabat yang saya kenal. Cerita diatas hanyalah sepintas dari apa yang saya tangkap dalam pembicaraan kami tempo Hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H