Apa yang bisa kita percaya dari sebuah Partai politik.? Komitmen terhadap kepentingan Bangsa.? Jangan terlalu berharap, karena itu tidak akan pernah terjadi, karena dalam berpolitik yang cuma ada kepentingan partai dan pribadi.
Demi kekuasaan dan jabatan, para politisi Partai bisa melakukan apa saja, yang penting syahwat politik mereka tersalurkan. Ini yang sedang dialami Partai Golkar saat ini, rebutan kursi Ketua Umum Golkar, antara Bambang Soesatyo dan Erlangga Hartarto.
Kubu petahana, mensyaratkan Calon Ketua Umum Golkar harus mendapatkan dukungan minimal 30 persen suara, secara tidak langsung persyaratan ini hanya menguntungkan petahana, dan ini bisa menyebabkan Partai Golkar terancam 'ambyar'.
Aturan dan ketentuan ini dianggap hanya Menguntungkan petahana, juga menimbulkan ketidakadilan dan kesetaraan demokrasi, dalam persaingan merebut kursi Ketua Umum Partai Golkar. Padahal sebelumnya berhembus kabar Bamsoet akan mendukung Erlangga sebagai Ketua Umum.
Begitulah politik, saking dinamisnya bisa berubah seketika, tergantung situasi dan kondisi, juga kepentingan yang ada. Di parlemen pun politisi Golkar sudah mulai terbelah antara pendukung Erlangga dan pendukung Bamsoet.
Berdasarkan sinyalemen yang beredar, dukungan DPD I dan DPD II didominasi Erlangga, karena ketuanya sudah diganti dan dipilih oleh Erlangga dari kalangan pendukungnya. Kubu Bamsoet merasa sangat dirugikan oleh praktik semacam itu.
Ada wacana kubu Bamsoet untuk menyelenggarakan 'Munas tandingan', hal ini dipicu oleh dugaan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar telah menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Kalau sampai ini terjadi, maka penyakit lama Partai politik kambuh lagi.
Kalau seandainya pun hanya dua Calon ini yang akan bertarung dalam Munas Golkar, tetap saja sangat kecil kemungkinannya Bamsoet akan bisa memenuhi persyaratan 30 persen suara dukungan, apa lagi kalau ada empat Calon yang akan Ikut bertarung. Ada wacana Munas Golkar akan mengusung empat Caketum.
Potensi Golkar diambang perpecahan atau ambyar tersebut sangatlah kentara. Inilah yang dikuatirkan Ketua PP AMPG, Donny Isman. Dia berharap para senior di Partai Golkar bisa menetralisir keadaan menjelang Munas. Dia berharap Munas Golkar tidak hanya berbicara mengenai Kontestasi politik.
Harusnya Bamsoet dan Erlangga mampu menjaga situasi Munas Golkar lebih kondusif. Partai Golkar sebagai Partai yang tergolong Partai besar dan partai lama, dan memiliki kader politik yang cukup mumpuni, pastinya bisa menjadi 'Pionir' Partai politik ditanah air.
Alangkah malunya para senior Partai Golkar jika sampai ada Munas tandingan. Hal seperti itu hanya pantas terjadi di Partai kelas menengah, bukanlah pada Partai sekelas Partai Golkar. Syahwat politik kalau dituruti, sama gawatnya dengan birahi politik yang susah dikendalikan.