Jokowi memberi peringatan kepada pihak tertentu atau kelompok yang mencoba mengganggu upaya Pemerintah untuk menghentikan impor, maka Jokowi akan menindaknya secara tegas.
"Yang sudah saya sampaikan, kalau ada yang mau ganggu, pasti akan saya gigit orang itu. Enggak akan selesai kalau masalah ini tidak kita selesaikan," kata dia.
Pernyataan Jokowi ini sepintas terkesan marahnya terhadap mafia impor sudah mencapai ubun-ubun. Namun yang namanya mafia tetap saja akan mencari peluang dalam setiap regulasi yang dikeluarkan Pemerintah.
Jokowi perlu membuat strategi baru untuk memereteli dominasi mafia impor dalam setiap regulasi, artinya perlawanan terhadap kelompok ini harus dilakukan bukan secara fisik, tapi melalui strategi dan kebijakan yang mempunyai efek langsung terhadap keterlibatan kartel mafia impor.
Jokowi akan kondisikan para mafia impor ini pada situasi yang serba salah, impor diturunkan dan dikurangi, regulasinya juga diperketat. Kalau biasanya mafia impor bekerja dalam regulasi, sekarang peluang untuk itu akan semakin diperkecil.
Jadi benar-benar seperti kodok yang direbus didalam panci, mau keluar dari panci gak bisa, tetap bertahan malah direbus sampai matang. Begitulah cara Jokowi mengganggu para makelar kodok ini nantinya.
Para mafia impor ini rerata adalah sekondan elit politik seperti yang dikatakan Faisal Basri diatas. Bisa bekerja dalam regulasi pun atas perantara elit politik yang ada dilingkaran Istana. Itulah yang membuat Jokowi begitu geram dengan makelar kodok ini, sehingga Jokowi sampai-sampai ingin menggigitnya.
Jokowi sudah kantongi nama-nama mereka, namun dia tidak bersedia membeberkannya. Ini hanya persoalan waktu saja, kalau sudah waktunya, dan habis kesabaran Jokowi, maka para makelar kodok ini akan digigit Jokowi.
Faisal Basri sendiri saat ditengah berlangsungnya Pemilu 2019, sempat membongkar siapa yang berada dibalik mafia impor migas. Bagaimana Petral bisa mengatur pembelian impor migas.
Faisal ungkapkan bagaimana keterkaitan antara partai pemerintah dan pengusaha Mohammad Riza Chalid. Inikan sudah menjadi rahasia umum, siapa yang ditempel Riza Chalid saat Pemerintahan SBY, dan siapa pula yang ditempel Riza Chalid saat ini.
Mungkin banyak pertanyaan kenapa Jokowi tidak bersikap keras terhadap para mafia impor sejak periode pertama, sementara dia sudah tahu efek dari perilaku impor imbasnya sangat buruk pada defisit transaksi berjalan/current account defisit (CAD).