Begitu pula, zakat dapat kita maknai sebagai suatu bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas setiap pemberian-pemberian dari-Nya. Rasa syukur memang mudah diucap, namun cukup sulit menurut saya untuk dijalankan. Tanpa adanya rasa syukur dalam diri, apa pun yang telah kita miliki tentunya tidak akan mencukupkan hasrat "keinginan" di diri kita.
Sebagai penggerak hasrat memang diperlukan, keinginan untuk memiliki sesuatu lebih dari hari ini juga merupakan hal yang sangat baik menurut saya. Sebagaimana hal tersebut merupakan bentuk pertumbuhan dalam hal pencapaian dalam hidup kita.
Namun tanpa adanya rasa syukur atas apa yang kita punyai saat ini, hasrat serta keinginan tersebut akan menjadikan suatu siksaan dalam diri.
***
Dapat kita simpulkan bahwasanya, Islam merupakan agama yang mencakup seluruh kehidupan manusia serta memberikan kedamaian dan kebahagiaan untuk setiap makhluk yang ada.
Baik tentang rumah tangga, kehidupan pribadi, kenegaraan, ekonomi, pendidikan, lingkungan alam, serta yang lainnya. Menunjukan betapa luas dan detailnya pandangan Islam.
Untuk itu tentunya kita wajib menjaga serta menjalankan ajaran Islam yang berpandangan secara luas serta tidak kaku. Sehingga keseimbangan dalam kehidupan tetap terjalin, serta seluruh mahkluk dapat merasakan kedamaian serta kebahagiaan dalam kehidupan.Â
Referensi:
Baznas kota Bandung (2021). Pengertian Zakat Fitrah dan Zakat Mal, Ketentuan dan Perhitungan. (Online) https://baznaskotabandung.org/zakat-fitrah-ketentuan-zakat-mal/
Muhamad Abror Ahad, (2021). Hakikat Zakat Menurut Imam Al-Ghazali. islam.nu.or.id (Online) https://islam.nu.or.id/zakat/hakikat-zakat-menurut-imam-al-ghazali-5004S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H