Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Bujangan

Suka menulis apa saja dan tertarik dengan keluh kesah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Coretan Ramadhan 20] Sekilas tentang Tarekat

11 April 2023   20:50 Diperbarui: 11 April 2023   20:58 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Dari tulisan kemarin yang berjudul Menilik Ilmu Tasawuf, memberikan kita sedikit pengertian tentang apa itu tasawuf. Yang mana dijelaskan bahwa ilmu tasawuf adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seorang hamba bisa mencapai kedekatan (sedekat mungkin) dengan Sang Pencipta.

Yang pada puncaknya mempelajari ilmu tasawuf akan memberikan seorang hamba, suatu keseimbangan hidup (kebijaksanaan sejati) yang menyelaraskan kehidupan baik hubungan antar manusia serta hubungan dengan Tuhan.

Sedikit menuliskan kembali tentang pembahasan kemarin, Tasawuf disebut juga suatu konsep moral yang tinggi, yang pada awalnya merupakan suatu tradisi/ ritual yang dijalankan secara pribadi, namun kemudian berkembang menjadi suatu gerakan yang terorganisasi.

Dijelaskan bahwa kemunculan tasawuf merupakan suatu respon atas kejahatan dan kebobrokan moral yang muncul pada masa pemerintahan Umawi di Damaskus. Sehingga hal tersebut melatarbelakangi tasawuf yang sebelumnya gerakan pribadi/ individu menjadi gerakan yang terorganisasi. 

Organisasi-organisasi tersebut mengambil bentuk yang berbeda-beda, misalnya dalam bentuk institusi semacam khanqah, ribath, zawiyah, thaifah, dan tarekat. Dari sedikit pengulangan tersebut, dalam tulisan kali ini kita akan mencoba sedikit melihat tentang, 'Apa itu yang disebut Tarekat?

***

Achiriah & Laila Rohani, (2018) menyebutkan bahwa Tarekat merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab "Thariqah" yang berarti jalan atau metode khusus untuk mencapai tujuan. Secara etimologi, "thariqah" berarti suatu jalan yang harus dilalui oleh seorang sufi dalam mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan Allah.

Tarekat jika dilihat dalam an-nur.ac.id, memiliki dua pengertian yaitu; tarekat dilihat sebagai suatu pendidikan kerohanian yang dilakukan oleh orang-orang yang menjalani kehidupan tasawuf, yang secara pribadi untuk mencapai suatu tingkat kerohanian tertentu.

Serta yang kedua, tarekat sebagai sebuah perkumpulan atau organisasi yang didirikan menurut aturan yang telah ditetapkan oleh seorang syaikh yang menganut suatu aliran tarekat tertentu.

Selaras dengan penjelasan tersebut, Ahmad tafsir (dalam Achiriah & Laila Rohani, 2018) menyatakan bahwa kata "thariqah" pada mulanya mengandung arti jalan atau metode, kemudian arti thariqah berkembang menjadi mazhab-mazhab tasawuf, karena masing-masing sufi mengembangkan dan mengikuti jalannya sendiri dalam mendekatkan diri kepada Tuhan.

Lebih lanjut an-nur.ac.id, menyebutkan bahwa hakikat tarekat yang sebenarnya adalah tasawuf. Yang dalam pengertiannya Tasawuf merupakan ilmu tentang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sedangkan, tarekat merupakan cara atau jalan yang ditempuh seorang hamba dalam usahanya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dari penjelasan diatas, menunjukkan bahwa tarekat adalah tasawuf yang berkembang dengan beberapa variasi tertentu. Sesuai dengan spesifikasi yang diberikan seorang guru terhadap muridnya (an-nur.ac.id).

Melansir dari jurnal At-Taqaddum, Secara organisatorik, tarekat adalah suatu organisasi serta sebagai sufi order yang berbasis ketaatan/ kepatuhan yang luar biasa, yang terlembaga dalam jiwa para murid atau anggota tarekat, atau fanatisme terhadap guru atau mursyid tarekat. Secara manajerial, tarekat adalah suatu organisasi dengan pola dinamika dan otoritas yang naik turun, yang sangat tergantung pada kepemimpinan guru tarekat.

Tarekat tidak terlepas dari perjuangan para pengamalnya, dengan pola-pola, strategi, dan model-model tertentu yang patut dipahami. Dengan pengertian tarekat sebagai organisasi sosial, sehingga dengan praktis bersentuhan dengan kehidupan sosial masyarakat. Perjuangan tarekat tersebut tidak luput dari peran-peran sosial, budaya, politik dan sebagainya.

Elit sufi membentuk "tarekat" atau melembagakan ajaran-ajaran spiritual mereka dalam sebuah sistem mistik praktikal agar mudah dipelajari dan dipraktekkan oleh para pengikut mereka. Yang didalamnya terdiri dari syekh, murid, dan doktrin atau ajaran sufi.

Tarekat mencerminkan suatu produk pemikiran dan doktrin mistik teknikal, yang menghadirkan metode spiritual tertentu bagi mereka yang menghendaki jalan mistik menuju ma'rifat billah.

Sehingga, tarekat dapat dilihat sebagai suatu pembelajaran disiplin mistik. Serta sebagai suatu tatanan sosial sufi dengan berhubungan dalam sebuah tata hidup sufistik untuk menciptakan lingkungan psiko-sosial sufi sebagai kondisi yang menekankan kesalehan pribadi dan kelompok, dengan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.

Dalam organisasinya, tarekat berkembang baik struktural atau fungsional. Seperti mengembangkan jaringan-jaringan seperti pendidikan, ekonomi, perdagangan, pertanian, dan bahkan sistem dan struktur politik. Struktur tarekat tersebut bermanifestasi dalam sebuah asosiasi-asosiasi yang pada akhirnya memperbesar tubuh atau organisasi tarekat yang bersangkutan.

Dari hal tersebut, seperti apa yang dikatakan oleh Fata, A. K. (2011), "Tarekat adalah suatu gerakan sosial yang terus mengalami perkembangan seiring dengan perubahan waktu dan tempat berpijaknya". 

Referensi:

Achiriah & Laila Rohani, 2018. Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana Publishing

An-nur, 2022 Tarekat: Pengertian, Sejarah, dan Aliran-alirannya (Online) https://an-nur.ac.id/tarekat-pengertian-sejarah-dan-aliran-alirannya/

Fata, A. K., 2011. Tarekat. Al-Ulum, 11(2), 373-384.

Riyadi, A., 2016. Tarekat sebagai organisasi tasawuf (Melacak peran tarekat dalam perkembangan dakwah islamiyah). At-Taqaddum, 6(2), 359-385.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun