Lebih lanjut an-nur.ac.id, menyebutkan bahwa hakikat tarekat yang sebenarnya adalah tasawuf. Yang dalam pengertiannya Tasawuf merupakan ilmu tentang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sedangkan, tarekat merupakan cara atau jalan yang ditempuh seorang hamba dalam usahanya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Dari penjelasan diatas, menunjukkan bahwa tarekat adalah tasawuf yang berkembang dengan beberapa variasi tertentu. Sesuai dengan spesifikasi yang diberikan seorang guru terhadap muridnya (an-nur.ac.id).
Melansir dari jurnal At-Taqaddum, Secara organisatorik, tarekat adalah suatu organisasi serta sebagai sufi order yang berbasis ketaatan/ kepatuhan yang luar biasa, yang terlembaga dalam jiwa para murid atau anggota tarekat, atau fanatisme terhadap guru atau mursyid tarekat. Secara manajerial, tarekat adalah suatu organisasi dengan pola dinamika dan otoritas yang naik turun, yang sangat tergantung pada kepemimpinan guru tarekat.
Tarekat tidak terlepas dari perjuangan para pengamalnya, dengan pola-pola, strategi, dan model-model tertentu yang patut dipahami. Dengan pengertian tarekat sebagai organisasi sosial, sehingga dengan praktis bersentuhan dengan kehidupan sosial masyarakat. Perjuangan tarekat tersebut tidak luput dari peran-peran sosial, budaya, politik dan sebagainya.
Elit sufi membentuk "tarekat" atau melembagakan ajaran-ajaran spiritual mereka dalam sebuah sistem mistik praktikal agar mudah dipelajari dan dipraktekkan oleh para pengikut mereka. Yang didalamnya terdiri dari syekh, murid, dan doktrin atau ajaran sufi.
Tarekat mencerminkan suatu produk pemikiran dan doktrin mistik teknikal, yang menghadirkan metode spiritual tertentu bagi mereka yang menghendaki jalan mistik menuju ma'rifat billah.
Sehingga, tarekat dapat dilihat sebagai suatu pembelajaran disiplin mistik. Serta sebagai suatu tatanan sosial sufi dengan berhubungan dalam sebuah tata hidup sufistik untuk menciptakan lingkungan psiko-sosial sufi sebagai kondisi yang menekankan kesalehan pribadi dan kelompok, dengan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
Dalam organisasinya, tarekat berkembang baik struktural atau fungsional. Seperti mengembangkan jaringan-jaringan seperti pendidikan, ekonomi, perdagangan, pertanian, dan bahkan sistem dan struktur politik. Struktur tarekat tersebut bermanifestasi dalam sebuah asosiasi-asosiasi yang pada akhirnya memperbesar tubuh atau organisasi tarekat yang bersangkutan.
Dari hal tersebut, seperti apa yang dikatakan oleh Fata, A. K. (2011), "Tarekat adalah suatu gerakan sosial yang terus mengalami perkembangan seiring dengan perubahan waktu dan tempat berpijaknya".Â
Referensi:
Achiriah & Laila Rohani, 2018. Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana Publishing