Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Bujangan

Suka menulis apa saja dan tertarik dengan keluh kesah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

[Coretan Ramadhan 02] Hikmah Puasa Memupuk Takwa

24 Maret 2023   16:35 Diperbarui: 24 Maret 2023   16:40 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Pengertian puasa jika dijelaskan secara umum merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara sukarela, dengan cara menahan diri dari makanan, minuman, makanan dan minuman, juga berbagai kegiatan buruk, serta berbagai hal yang berpotensi membatalkan puasa tersebut.

Murninya puasa dilakukan dengan menahan diri untuk makan dan minum dalam kurun waktu yang telah ditentukan, seperti misalnya dalam kurun waktu satu hari 24 jam, atau beberapa hari. Selama mengikuti ketentuan dari puasa tersebut.

Terdapat pula puasa yang hanya membatasi seseorang untuk mengonsumsi suatu zat atau makanan tertentu. Dengan adanya puasa ini, dapat memberikan suatu bentuk batasan kepada seseorang dalam berbagai hal/ aktivitas yang erat kaitannya dengan aktivitas seksual.

Secara umum puasa dilakukan sebagai kewajiban dalam beribadah di suatu agama, namun lebih dari itu puasa dapat dilakukan guna meningkatkan tingkat spiritualitas seseorang dalam beragama. Tujuan puasa seperti itu, biasanya dilakukan oleh seorang yang sudah sering bertapa atau rahib.

Dapat disimpulkan bahwa puasa merupakan suatu yang dilakukan guna menahan diri dari berbagai keinginan dalam memenuhi hawa nafsu keduniawian dari seseorang, dengan mengekang diri dari berbagai macam tujuan serta keinginan-keinginannya.

Puasa Ramadhan sendiri dapat dijelaskan sebagai suatu amalan atau ibadah wajib yang dilakukan dengan menahan diri dari segala sesuatu berupa; makan, minum, bersetubuh, serta segala yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan disertai niat karena Allah, dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh.

Banyak sekali hikmah yang bisa di dapat dalam melaksanakan ibadah puasa, dari menjaga diri sendiri sampai menjaga dalam kehidupan bermasyarakat. Di antaranya dapat kita sebutkan, yaitu: mendekatkan diri kepada Tuhan, melatih kedisiplinan, menyeimbangkan hidup, mengontrol emosi, meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, melatih hidup sederhana dan lebih tabah di kehidupan, refleksi diri, meningkatkan rasa empati, peka sosial dan peka hati, serta dapat mempererat silaturahmi.

Disebutkan bahwa hikmah puasa memberikan kita kedekatan kepada Sang Pencipta, dengan kata lain puasa dapat mengubah kita menjadi pribadi yang lebih bertakwa. Sebelum kita masuk lebih jauh, kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian apa itu yang disebut takwa.

Dilansir dari islampos.com takwa secara etimologi berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang berarti menjaga diri, menghindari, serta menjauhi. Sedang secara terminologi, pengertian takwa yaitu rasa takut terhadap Allah berdasar kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.

Takwa dalam Al Quran dikatakan sebanyak 259 kali dengan makna yang beragam, di antaranya: memelihara, menjauhi, menghindari, menyembunyikan, dan menutupi. Takwa pada hakikatnya adalah mentaati Allah atas dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkara yang diperintahkan maupun perkara yang dilarang (Ibnu Qayyim dalam islampos.com).

Di dalam Al Quran sendiri, takwa memiliki tiga makna, yaitu: Bermakna takut kepada Allah dan pengakuan superioritas Allah, Bermakna taat dan beribadah, dan bermakna pembersihan hati dari noda dan dosa.

Seorang yang bertakwa, sebagaimana disebutkan dalam pim.sch.id akan senantiasa merasakan kehadiran Allah pada setiap masa dan dimanapun berada. Melahirkan pribadi yang utuh, menyatu jiwa dan raganya, menyatu bisikan hati dengan ucapannya, menyatu kata dan perbuatannya, serta menyatu langkah dan tujuannya. Ucapannya pelipur lara dan membawa manfaat, diamnya pertanda tafakur, serta pandangannya alamat i'tibar.

***

Ibadah puasa Ramadhan, sangat erat kaitannya tentang hubungan seorang individu dengan Tuhannya. Dikatakan demikian karena, dalam kita menjalani ibadah puasa Ramadhan kita dapat melakukan pembatalan puasa secara sembunyi-sembunyi tanpa ada seorangpun yang mengetahui, semisal kita makan atau minum secara sembunyi-sembunyi atau yang sebagainya.

Oleh karena itu, sangat erat kaitannya antara puasa dengan takwa terhadap Allah, karena saat kita berbohong dan tanpa ada seorang pun yang tahu bahwa kita sedang berbohong namun ada Tuhan yang senantiasa melihat dan mengawasi setiap gerak-gerik kita.

Hal tersebut dirasa merupakan suatu hal yang cukup penting serta perlunya dipahami bahwa tujuan puasa bukan hanya menahan segala jenis hawa nafsu kita sebagai seorang manusia, namun bagaimana kita melangkah di dalam setiap perjalanan kita di dunia. Individu lain tak pernah tahu akan apa yang ada di dalam pikiran dan hati kita, serta setiap perbuatan, dan hal-hal buruk yang kita lakukan. Terkadang kita memiliki keinginan buruk, menjalankan sesuatu yang dilarang, serta mengikuti hawa nafsu sesat.

Dengan kita memahami takwa dan mengambil pelajaran dari hikmah yang terkandung dari adanya ibadah puasa ini, selayaknya kita akan lebih berhati-hati dalam melangkah serta senantiasa selalu waspada akan setiap bentuk keburukan yang bersumber dari luar dan dari dalam diri kita.

***

Tulisan sederhana sebagai pengingat diri. Semoga dalam Ramadhan kali ini, seluruh makhluk diberikan kesejukan serta kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun