Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Bujangan

Suka menulis apa saja dan tertarik dengan keluh kesah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Isu Agama sampai Isu Kesehatan Mental Generasi Muda, Bagaimana Kita Memaknainya?

10 Januari 2023   18:08 Diperbarui: 10 Januari 2023   18:29 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opening Image (pexels.com/ Chris F)

Kesehatan Mental

Ilustrasi Kesehatan Mental (pexels.com/ Loc Dang)
Ilustrasi Kesehatan Mental (pexels.com/ Loc Dang)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan bahwa kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi diri mereka sendiri.

Dalam hotcourses.co.id, "Menjadi Isu Global, Ini Pentingnya Kesehatan Mental Mahasiswa dan Pelajar", April 2022. Mengartikan kesehatan mental, merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk dapat mengatasi tekanan dalam kehidupan normal. Dapat menjalankan kehidupan secara produktif serta bermanfaat, mampu memberikan kontribusi kepada kelompok sosialnya.

Selanjutnya dalam unair.ac.id, "Infografik: Isu Kesehatan Mental Remaja Indonesia", November 2022. Margaretha SPsi PGDipPsych GCertEd MSc dosen Fakultas Psikologi UNAIR,  mengungkapkan bahwa masalah kesehatan mental dengan gangguan mental merupakan dua hal yang berbeda. 

Gangguan mental merupakan suatu yang diderita oleh seseorang dengan kriteria klinis yang dimaksud dengan gangguan, sementara kesehatan mental merupakan suatu yang dialami oleh seseorang yang tidak memenuhi kriteria klinis namun memunculkan beberapa persoalan.

***

Beberapa penyebab dari masalah kesehatan mental dalam unair.ac.id yang dialami pada generasi muda, diantaranya berupa:

  • Perubahan usia atau masa transisi dari remaja usia 15 hingga 18 tahun, yang mana dari usia tersebut beban masalah yang dimiliki semakin menumpuk dan semakin berat. dan
  • Keterbatasan dalam akses layanan kesehatan mental, karena masih tergantung pada orang tua. Latar belakang orang tua yang berbeda-beda, serta pemahaman, dan pengetahuan tentang masalah kesehatan mental membuat banyak orang tua kurang peka.

Mozaic Science melalui World Economic Forum (WEF) dalam hotcourses.co.id, menyatakan bahwa jumlah mahasiswa di Inggris yang mengunjungi bagian konseling kampus meningkat hampir lima kali dibandingkan 10 tahun lalu. 

Sama halnya di Amerika Serikat, depresi dan kecemasan pada kalangan anak usia 17 tahun kebawah banyak bermunculan. Untuk usia mahasiswa, permintaan konseling jadi meningkat, yang didasari dengan iklim lingkungan belajar baru, tuntutan meniti karier, serta permasalahan keuangan.

Lebih lanjut hotcourses.co.id, menyebutkan bahwa terdapat 63,6% kasus kecemasan dan kesehatan mental yang dialami oleh kalangan pelajar juga mahasiswa di Indonesia, sejak pandemi Covid 19 yang diharuskannya pembelajaran jarak jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun