***
Dengkuran jangkrik yang menyambut
Kicau burung yang belum terdengar
Waktu tak akan terlambat tiba
Rayakanlah penantian
Menjelma yang kau berikan
Sumber: google.com/search: payung teduh nanti lirik
***
Kita sebagai seorang individu pastinya mempunyai keistimewaan tersendiri. Layaknya matahari yang menyinari bumi, apapun yang telah kita perjuangkan dan lakukan walaupun belum menunjukan hasil yang baik bukan berarti kita tidak memiliki arti di kehidupan ini. Layaknya matahari yang tertutup mendung hujan, bukan berarti tidak bersinar. Ada kalanya kita melakukan sesuatu namun tidak menghasilkan apa-apa, tapi tentunya hasil bukanlah yang utama. Namun bagaimana proses kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selama kita masih memperjuangkan tujuan kita, selama itu kita masih bercahaya dan belum gagal.
"Ulat terbang tak akan cantik/ Biji bunga yang belum terbelah/ Waktu adalah perias rupa/ Berjalanlah berdampingan". Lirik tersebut dapat kita tafsirkan, bahwasanya sang penulis mencoba mengantarkan kita kepada kata "Luwes". Dimana keluwesan ini merupakan sesuatu yang penting di kehidupan kita, suatu hal/tujuan yang tercipta dengan waktu yang tidak tepat pasti memunculkan sesuatu yang kurang baik, apapun itu bentuknya. Oleh karenanya, nikmatilah penantian, yang akan mewujudkan apa yang kita harapkan.
Payung Teduh lewat lagunya mengajarkan kita bahwa, sesuatu yang kita harapkan dalam kehidupan di dunia ini tidaklah ada yang instan dan membutuhkan suatu proses yang matang. Sesuatu yang didapat di kehidupan tanpa dibarengi dengan waktu yang tepat akan menjadikan ketidak seimbangan dalam hidup serta tentunya tidak akan mempunyai rasa atau makna yang mendalam. Â