Mohon tunggu...
aji bangkitprasetyo
aji bangkitprasetyo Mohon Tunggu... Programmer - Fullstack Developer

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menguatkan Kecendekiaan Digital di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

23 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 23 Oktober 2024   13:23 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia pendidikan, termasuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), tidak bisa lepas dari digitalisasi di era Revolusi Industri dan perkembangan teknologi digital yang pesat. Berbagai aspek kehidupan manusia telah diubah oleh transformasi digital, termasuk cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi. 

Sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan generasi intelektual muslim, PTKI harus siap dan mampu mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pendidikannya.


Kecendekiaan digital pada dasarnya adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab, baik dalam pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. 

Dalam konteks PTKI, kecendekiaan digital mencakup penguasaan teknologi oleh siswa dan guru dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berbasis digital. PTKI harus berperan aktif dalam mengembangkan kecakapan digital agar lulusan mereka tidak hanya menjadi ahli dalam bidang mereka sendiri.


Kesiapan infrastruktur teknologi adalah salah satu masalah utama yang dihadapi PTKI. Banyak PTKI, terutama yang berada di daerah terpencil, masih menghadapi masalah akses internet yang terbatas dan sarana digital yang tidak memadai, yang menghalangi proses digitalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, sangat penting bagi PTKI untuk mendapatkan infrastruktur teknologi agar mereka dapat bersaing dengan institusi pendidikan lainnya di era digital.


Pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah masalah lain yang tidak kalah penting. Untuk menjadi mampu mengikuti perkembangan teknologi yang selalu berubah, dosen dan tenaga pendidik di PTKI harus dilatih dalam literasi digital secara teratur. SDM yang ahli dalam teknologi akan mampu mengadaptasi metode pengajaran berbasis digital dan membuat inovasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.


Selain itu, teknologi digital memberi PTKI banyak peluang untuk melakukan dakwah dan menyebarkan pengetahuan Islam kepada populasi yang lebih luas. Platform digital seperti media sosial, podcast, dan video streaming memungkinkan untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat di seluruh dunia.


Salah satu kecendekiaan digital yang dapat dikembangkan di lingkungan PTKI adalah hal ini. Namun, PTKI juga harus menyadari bahaya yang terkait dengan digitalisasi.
Selain menyebarkan informasi yang salah atau palsu, konten yang tidak sesuai dengan prinsip Islam dapat merusak etika dan moral siswa. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa PTKI untuk dididik tentang literasi media agar mereka dapat memilih informasi dengan benar dan menggunakan teknologi dengan bijak. Mahasiswa PTKI juga harus dididik untuk menjadi konsumen informasi yang kritis dan tetap bermoral di era digital.


Selain memberikan pendidikan literasi digital, PTKI harus menekankan prinsip-prinsip moral dalam penggunaan teknologi. Kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan sesuai dengan etika Islam adalah bagian penting dari kecendekiaan digital. Etika digital harus menjadi bagian penting dari kurikulum PTKI agar siswa tidak hanya terampil dalam menggunakan teknologi tetapi juga memahami konsekuensi moral dan etis dari tindakan mereka di internet.


Selain itu, teknologi digital dapat digunakan dalam penelitian untuk memudahkan akses ke berbagai literatur Islam dan sumber-sumber ilmiah terbaru. Melalui penggunaan teknologi, PTKI dapat memanfaatkan perpustakaan digital, jurnal online, dan kolaborasi dengan universitas lain di seluruh dunia.


Dengan demikian, PTKI harus berubah untuk menjawab tantangan era digital ini dengan mengintegrasikan kecendekiaan digital dalam setiap aspek pendidikan. Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan infrastruktur teknologi, pelatihan literasi digital bagi dosen dan siswa, dan penguatan etika digital. 

Ini juga akan meningkatkan kualitas penelitian di PTKI. Oleh karena itu, PTKI memiliki kemampuan untuk berperan sebagai pelopor dalam membangun intelektual muslim yang siap menghadapi perubahan zaman sambil mempertahankan identitas keislaman mereka. Kecendekiaan digital tidak hanya mencakup penguasaan teknologi, tetapi juga bagaimana memanfaatkannya untuk mencapai tujuan moral.


maksudnya menciptakan masyarakat yang cerdas, bermoral, dan kompetitif. Peluang besar terbuka bagi PTKI untuk mengembangkan model pendidikan yang berbasis teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai agama. Akibatnya, masa depan pendidikan Islam yang lebih inklusif, relevan, dan berkelanjutan akan bergantung pada kecendekiaan digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun