5 September 2023 - 26 Januari 2024,  74 Mahasiswa dari berbagai universitas dan politeknik menjadi bagian dari PMM 3 Inbound Politeknik Negeri Bali, salah satunya Aji Saka Mahasiswa dari Universitas Negeri Malang. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) telah menjadi inisiatif penting dalam memperluas wawasan mahasiswa Indonesia melalui pengalaman belajar lintas budaya. Dari apa yang diperoleh Aji Saka program yang dilakukan di Politeknik Negeri Bali  ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan sikap toleransi di kalangan mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesadaran sosial mereka.
Dalam program ini mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan modul nusantara bersama yang setara dengan 4sks perkuliahan yang didalamnya ada berbagai kegiatan yang mengharuskan mahasiswa berperan aktif dalam perbedaan yang ada sehingga menumbuhkan rasa toleransi serta menciptakan lingkungan yang kaya akan keragaman budaya dan berkontribusi pada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini tidak hanya bersifat akademis tetapi juga melibatkan interaksi sosial yang mendalamÂ
PMM memberikan pengalaman budaya yang kaya, dimana mahasiswa dapat terlibat langsung dengan tradisi dan adat istiadat lokal. Kegiatan seperti festival seni dan upacara keagamaan menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman mereka tentang keberagaman.Â
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berkontribusi secara sosial. Selama program ini, mahasiswa PMM 3 Inbound Politeknik Negeri Bali terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk aksi bersih pantai, penanaman mangrove, dan penyelenggaraan acara yang merayakan budaya lokal. Kegiatan-kegiatan ini mencerminkan pemahaman mahasiswa tentang keberagaman budaya serta pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Melalui interaksi antarbudaya yang terjadi selama pertukaran, siswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi secara nyata kepada masyarakat sekitar.Â
Mahasiswa juga melakukan kegiatan seperti pelestarian seni juga membuat penjor sebagai sarana keagamaan di Bali yang membangun hubungan yang lebih baik antara mahasiswa dan masyarakat setempat, sehingga tercipta rasa saling menghargai dan memahami