Muhammad Fajri  KKN DR Kelompok 172
NIM 0307173122
Berasal Dari Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Dalam menjalani aktivitas sehari -- hari pasti kita akan selalu memiliki kegiatan yang telah direncanakan. Banyak dari kita yang telah membuat perencanaan kegiatan tetapi mereka kurang memperhatikan pembagian waktu yang tepat sehingga beberapa kegiatan yang telah direncanakan menjadi terlambat atau bahkan batal dilakukan. Paling sering kita temukan jika seseorang memberikan alasan tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan beberapa kegiatan yang sebenarnya dapat dilakukan jika dia dapat mengatur waktu setiap kegiatan dengan efektif.
Allah membekali waktu kepada umatnya selama 24 jam dalam sehari semalam. Namun dengan begitu, ada sebagian yang ,mengoptimalkan waktu tersebut  dan ada juga orang yang merugi karena waktunya hanya digunakan untuk bermain-main, berbicara yang tidak ada manfaatnya, selalu digunakan untuk tidur-tiduran, dan ada juga sebagian orang yang selalu bermalas-malasan ketika hendak mengerjakan tugas. Untuk itu, pilihan ada di tangan kita, apakah kita hendak lebih memilih untuk menyia-nyiakan waktu ataukah kita lebih memilih untuk memanfaatkan waktu yang sebaik-baiknya.
Rasulullah SAW pun telah menyampaikan kepada umatnya, bahwasannya waktu adalah salah satu nikmat diantara nikmat-nikmat Allah kepada hamba-Nya yang patut harus disyukuri. Jika tidak, nikmat tersebut akan diangkat dan pergi meninggalkan pemilikn ya.Â
Allah menciptakan waktu agar manusia dapat menghargai setiap hal yang terjadi dan setiap hal yang dia miliki dalam hidupnya. Dan dalam Islam, kita diajarkan agar senantiasa menghargai waktu yang ada dengan rajin melakukan ibadah kepada Allah SWT., misalnya dengan menunaikan shalat lima waktu, melakukan shalat sunnah seperti shalat dhuha dan shalat tahajjud, dan ibadah yang lainnya. Mengisi waktu dengan memperbanyak ibadah dan berbuat kebaikan merupakan salah satu cara meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Namun, manusia seringkali tidak mensyukuri waktu yang telah Allah berikan kepadanya dan seringkali menyia-nyiakan waktu tersebut dengan perbuatan atau hal-hal yang tidak bermanfaat.
Karena pentingnya waktu yang ada, sehingga allah akan meminta pertanggungjawaban dari setiap manusia untuk apa saja waktu yang mereka lakukan di dunia yang telah  Allah berikan  selama mereka  hidup. Dalam satu hadist disebutkan :
 :
"tidak tergelincir dua kaki seseorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan empat hal, diantaranya:
- Umurnya, untuk apa selama hidupnya dihabiskan
- Waktu mudahnya, digunakan untuk apa
- Hartanya, dari mana dia dapatkan dan untuk apa saja dihabiskan
- Ilmunya, apakah diamalkan atau tidak " (Hadist Hasan, HR Tirmidzi)
Kalau kita perhatikan hadist diatas, kita dapatkan bahwa 4 unsur kekuatan yang ada dalam diri manusia, jika ia mau memanfaatkan dengan sebaik-baiknya niscaya ia akan berhasil, bukan hanya di dunia lebih-lebih juga di akhirat.
Berikut adalah beberapa tips agar kita dapat memanfaatkan waktu yang sebaik-baiknya :
- Hilangkan kebiasaan menunda-nunda
Perbuatan suka menunda tidaklah baik, namun bila menunda suatu pekerjaan untuk melakukan ibadah wajib kepada Allah seperti shalat, maka hal tersebut diperbolehkan. Dalam Sya'ir Arab disebutkan : "Janganlah engkau menunda-nunda amalan hari ini hingga besok. Seandainya besok itu tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan."
Jangan sering menunda-nunda sesuatu, terlebih jika hal yang ditunda adalah dalam perihal ibadah dan amalan baik lainnya, karena dikhawatirkan umur kita tidak sampai pada detik berikutnya. Kematian bisa datang kapan saja, bahkan dalam hitungan detik. Tidak ada yang tahu kapan Allah akan memanggil hambanya kembali, oleh karena itu sebaiknya jangan menunda-nunda sesuatu yang merupakan amalan baik, terlebih amalan yang merupakan ibadah.
- Dahulukan yang wajib
Allah menyukai orang-orang yang senantiasa bertakwa kepadanya, dan ketakwaan tersebut berada pada perbuatan yang diwajibkan dan diharamkan oleh Allah. Dan untuk menjadi orang yang tidak merugi, alangkah baiknya jika kita mendahulukan apa yang menjadi kewajiban bagi kita sebagai umat muslim. Apabila amalan-amalan yang wajib telah terpenuhi, barulah kita boleh mengerjakan amalan-amalan sunnah dan mubah lainnya yang dapat mendatangkan kebaikan bagi kita.
- Selesaikan pekerjaan tepat waktu
Jika kita memiliki sebuah pekerjaan yang waktu penyelesaiannya dapat diselesaikan pada saat itu juga, maka akan lebih baik apabila pekerjaan tersebut diselesaikan tepat waktu, dan tidak mengulur-ulur waktu penyelesaiannya.
- Buat batasan waktu
Untuk mengatur waktu yang ada agar tidak sia-sia, maka sebaiknya buat batasan waktu pada setiap kegiatang yang dilakukan. Misalnya : tidur dari jam sekian hingga jam sekian, belajar berapa jam dalam sehari dan pada jam berapa saja, dan lain sebagainya.
- Meninggalkan aktivitas yang tidak bermanfaat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : "Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat." (HR. Tirmidzi). Dalam hadits tersebut, bagi seorang muslim dianjurkan untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Misalnya : menonton tv secara berlebihan, bermain ponsel seharian, tidur seharian, dan lain-lainnya. Kebiasaan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat tersebut sebaiknya dikurangi dan dihilangkan karena masih ada banyak hal bermanfaat lainnya yang dapat kita lakukan.
- Membuat jadwal kegiatan
Agar waktu yang kita miliki dapat berguna dan terisi dengan hal yang bermanfaat, ada baiknya jika kita membuat daftar kegiatan tentang apa saja yang harus kita lakukan setiap hari.
- Kurangi bersantai-santai
Allah akan memberikan manusia hasil kehidupan berdasarkan pada usaha hambanya. Apabila ia berusaha dengan keras dan giat, maka Allah akan memberikan hasil yang setimpal dengan perbuatannya. Namun apabila seseorang hanny bersantai-santai sepanjang waktu yang dia miliki, maka orang tersebut akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan usahanya.
- Niatkan berubah menjadi yang lebih baik
Untuk menjadi orang yang dapat mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya maka yang paling pertama adalah adanya niat dari orang tersebut. Apabila tidak ada niat dan keinginan untuk berubah, maka bagaimana bisa orang tersebut mengatur waktunya dan menjalankannnya dengan bermanfaat.
Jadi, sebagai muslim yang baik kita haruslah senantiasa mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar kelak kita tidak menjadi orang yang merugi. Karena sesungguhnya, orang yang merugi dapat kehilangan kesempatan untuk menempati surga milik Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H