Setelah bencana itu, cahaya mentari terus turun, warga berbondong-bondong mencari sisa barang berharga. Relawan terus berlalu-lalang mendistribusikan kebutuhan pengungsi seperti obat-obatan, makan siap saji hingga selimut. Beberapa petugas medis pun juga mendatangi tenda-tenda pengungsian untuk memulihkan kondisi psikis para pengungsi. Meskipun sering terlihat tertawa gembira menyambut para tamu seperti penjabat ataupun relawan, tak jarang diantara mereka beberapa saat kemudian menangis karena merasa bosan di pengungsian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H