Pengalaman saya sendiri, sudah dilatih berpuasa sejak umur lima tahun oleh ibu. TK A puasa setengah hari. Tahun depannya puasa sampai ashar. Nah, menginjak kelas satu SD sudah puasa sehari. Tapi yah, tidak sebulan penuh, kadang mencuri minum saat wudlu.
Saya sudah mulai melatih si kecil berpuasa tahun ini, sebab sudah berumur lima tahun. Tentu saja puasa setengah hari, tapi belum sampai seminggu sudah bolong. Sholat taraweh juga ikut, tapi kadang tertidur. Intinya adalah latihan dan latihan. Buat si kecil senang, dia akan cinta beribadah.
- Mengatur jadwal makan
Kalau ini harusnya diatur jauh hari sebelum masuk bulan ramadhan. Biasakan si kecil makan pagi, siang dan sore atau malam, pada waktu tertentu. Dengan jadwal tetap ini, akan memudahkan ayah bunda untuk mengajak si kecil merubah jadwal makannya saat datang puasa. Sebab, puasa sepertinya hanya memindahkan waktu makan saja. Biasa makan dan ngemil di siang hari, diubah malam hari.
Kalau ananda masih belum teratur jadwalnya, ayok mulai ditertibkan dengan datangnya momen ramadhan.
- Orang tua contoh utama
Tauladan terbaik adalah Rasulullah, namun contoh utama adalah orang tua. Sebab anak setiap hari berinteraksi dengan orang tuanya. Gaya bicara, berpakaian, sampai adat kebiasaan semua belajar dari orang tua.
Kalau anda ingin melatih si kecil berpuasa, maka awalilah dengan diri sendiri. Ayah bunda yang taat beribadah dan telaten, juga akan membuat si kecil tidak merasa berat belajar melaksanakan ibadah.
Semoga tujuh langkah yang saya paparkan, bisa menjadi ajang berbagi untuk melatih si kecil beribadah. Saya pun masih terus berlatih dan berusaha mengajari si kecil berpuasa.
Met berpuasa, tetep semangat dan jangan mokel!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H