                                     Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Mental Remaja
                                                 Oleh: Ajeng Utari Winawung
     Masa remaja adalah masa kristis identitas atau masalah identitas ego remaja. Indentitas diri yang dicari remaja berupa usaha mereka untuk menjelaskan sesuatu dan menjelaskan tentang siapa dirinya serta peran apa yang ia mainkan di kehidupanya. Selain itu juga menjelaskan tentang kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan krmbali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir mereka.
     Apa yang dimaksud dengan kesehatan mental? kesehatan mental dimana kondisi batin terasa damai dan tidak ada dendam terhadap apapun sehingga memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik. Apabila kesehatan mental kita dalam keadaan yang baik maka kesehatan yang lainya akan baik seperti, kesehatan jasmani, kejernihan pikiran dan masih banyak lagi. Kesehatan mental dipengaruhi oleh pengalaman dalam kehidupan masing-masing dan menimbulkan dampak yang besar pada diri. Jika gangguan kesehatan mental tidak disadari dan ditangani dengan baik munculah penyakit mental. Mental health tidak memandang usia, kelamin, setiap orang dapat beresiko mengalami hal ini.
    Manusia telah dikhodratkan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Setiap manusia pasti memerlukan komunikasi untuk berinteraksi. Dengan berkembangnya zaman dan fenomena yang terjadi adalah berkomunikasi dengan menggunakan tekhnologi media, biasa disebut dengan media sosial. Seperti menggunakan smartphone atau media gadget lainnya. Tanpa disadari terkadang media social juga menjadi boomerang bagi diri sendiri.
    Mental sangat populer saat ini di berbagai kalangan baik anak-anak, dewasa, dan orang tua. Rata-rata kesehatan mental menjadi tidak baik karena pengaruh dari teknologi yang sudah sangat maju. Pengaruh teknologi di semua kalangan ini membuat jati diri menjadi memudar. Semakin cepat informasi yang didapat melalui jejaring internet maka semakin cepat pula pengaruh nya terhadap konsumen. Pemilihan informasi yang kurang teliti membuat banyak terjadi konflik sehingga terjadi keributan dijejaring media, hal itu menjadikan kesehatan mental terganggu. Anak-anak yang belum memasuki umur yang bisa dikatakan cukup untuk memilih dan memilah informasi menyebabkan mereka berfikir dengan singkat.
    Budaya dalam menyampaikan suatu hal dalam media sosial juga berpengaruh dalam kesehatan mental, apa yang kita dapatkan dan kita utarakan belum tentukan diterima oleh orang lain. Media sosial sebagai contoh kemajuan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental saat ini, keadaan dimana seseorang hanya ingin memberi keceriaan nya kepada orang lain tetapi di telaah orang lain dengan pengertian yang berbeda, dari situ kita belajar bahwa apa yang kita sampaikan dan apa yang kita maksud belum tentu sama dengan pemikiran orang lain. Hal ini berpengaruh terhadap mental yang membuat informasi, bisa berdampak pada kejiwaan nya dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan hal yang buruk.
     Remaja di sekolah menengah pertama sangat sensitif terhadap perkembangan teknologi terutama kemajuan dalam bersosial media, dalam bidang apapun jika jejaring internet dan cara bersosial media dilakukan dengan porsi nya maka tidak ada lagi pengaruh buruk bagi kesehatan mental mereka. Apabila mereka mengamil informasi dari jejaring internet dengan asal dan tidak ada di pilah maka beberapa gangguan akan terjadi pada mereka seperti, cara berperilaku kepada sesama teman ataupun juga dengan orang tua.
    Trend bunuh diri dan hujatan kebencian menjadi perilaku yang lumrah pada saat ini, banyak anak remaja yang sengaja melakukan hak tersebut untuk sekedar mendapatkan validasi dari berbagai pihak dan membuat mereka dikasihani oleh orang lain. Bunuh diri juga termasuk tren saat ini,hanya masalah kecil seperti masalah asmara mempengaruhi mental mereka hingga menyebabkan mereka berfikir bahwa bunuh diri menjadi jalan terakhir dan hal ini juga dipengaruhi oleh adanya teknologi yang maju. Perilaku tersebut dipengaruhi dengan teknologi berbasis media sosial.
    Remaja bisa bersikap tidak baik kepada lingkungan nya dan secara sosial akan banyak terganggu, seperti bersikap temperamen, agresif, bahkan tidak ingin bermain. Dalam hal ini perhaitan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat berpengaruh untuk merubah sikap remaja yang tergantung kepada teknologi berbasis sosial media. Kebanyakan orang tua saat ini tidak jauh berbeda sikapnya dengan remaja untuk masalah menggunakan teknologi berbasis sesial media, namun untuk teknologi yang lain seperti alat-alat yang canggih.
    Teknologi yang berbasis alat-alat canggih yang mempermudah manusia sudah memberikan efek yang bermanfaat tetapi pada teknologi yang berbasis alat komunikasi seperti handphone yang memungkinkan satu sama lain berinteraks belum bisa dikatakan digunakan dengan baik. Tetapi, tidak semua anak remaja yang menggunakan teknologi berbasis media sosial digunakan untuk hal-hal yang baik. Beberapa contoh yang ada di sekolah-sekolah di Indonesia, anak remaja menggunakan teknologi berbasis sosial media untuk menggunggah prestasi mereka untuk memotuvasi orang lain agar lenih bermanfaat.
