Desa wisata alam yang berbasis pelestarian alam serta keunikan budaya dan kearifan lokal harus dikembangkan, karena menjadi destinasi favorit wisatawan domestik maupun asing.Â
Oleh karena itu melalui program KKN-T MD (Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa) 2022, mahasiswa/i Universitas Negeri Malang yang terdiri dari 9 mahasiswa/i dari berbagai prodi yaitu Ahmad Fadil Al Fatin (S1 Biologi), Redito Aulia Ahsani (S1 Biologi), Ajeng Sri Suhartanti (S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat), Fariza Eky Putri Rahmadita (S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat), Martha Vena Kusuma Wardani (S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat), Afi Rizqi Zakaria (S1 Psikologi), Amanda Widya Putri (S1 Psikologi), Firdha Rizki Nurulita (S1 Psikologi), dan Huriyah Ar-Rohmah (S1 Psikologi), dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ronal Ridhoi, S.Hum, M.A. mendorong pengembangan desa wisata Padusan melalui aplikasi Padusanku agar pengembangan wisata di Desa Padusan selalu menjunjung pelestarian alam serta budaya lokal.Â
Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini semakin memudahkan masyarakat terutama dalam berkomunikasi dan mendapatkan berbagai informasi. Perkembangan teknologi dan komunikasi sudah menjangkau ke berbagai bidang, salah satunya bidang pariwisata. Padusanku hadir sebagai media informasi yang akan membantu masyarakat luas mengenal lokasi wisata lokal desa.Â
Program pengembangan desa yang dilakukan oleh mahasiswa/i KKN-T MD UM 2022 yaitu dengan melakukan pengisian konten pada aplikasi Padusanku. Pada aplikasi Padusanku menyediakan informasi desa seperti potensi alam, kuliner, pariwisata, kearifan lokal, sejarah, dan kolaborasi Universitas Negeri Malang dengan Desa Padusan.Â
Pada program pengembangan desa ini, mahasiswa/i berfokus pada pengisian konten yang membahas mengenai potensi alam, kuliner, dan pariwisata. Hal ini bertujuan untuk menarik pengunjung agar dapat mengembangkan perekonomian desa di bidang tersebut. Selain berfokus pada potensi desa, mahasiswa/i KKN-T MD UM 2022 juga mengupas mengenai kolaborasi Universitas Negeri Malang dengan Desa Padusan yang baru saja dilaksanakan pada kegiatan KKN kali ini.
Pengisian konten potensi alam yang dikupas oleh mahasiswa/i KKN-T MD UM 2022 yaitu mengenai hutan-hutan yang ada di wilayah Desa Padusan. Desa ini merupakan desa yang berada di wilayah dataran tinggi yang mencakup area Tahura Raden Soerjo dan Perhutani yaitu Gunung Welirang, yang dimana desa ini memiliki 3 jenis hutan yaitu hutan konservasi, hutan sosial, dan hutan lindung. Berdasarkan ketiga hutan yang dimiliki oleh Desa Padusan, di dalamnya memiliki beragam flora dan fauna yang dapat diteliti dan dapat digunakan sebagai sumber belajar baik bagi kalangan umum maupun para peneliti.
Desa Padusan sebagai desa wisata, membuat desa ini memiliki berbagai macam kuliner diantaranya ialah Bakso Mbak Yoel, Nab's Cafe, dan Relax Cafe & Resto. Salah satu bakso populer yang ada di Desa Padusan yaitu Bakso Mbak yoel. Jaraknya yang begitu dekat dengan pemandian air panas membuat kuliner tersebut sering dikunjungi oleh para pengunjung. Bakso Mbak Yoel memiliki kuah yang mengepul yang bisa menghangatkan tubuh di tengah sejuknya suasana Desa Padusan.Â
Selain kuliner yang dapat mengenyangkan perut, di Desa Padusan juga memiliki berbagai Cafe dengan pemandangan alam yang sangat cocok untuk nongkrong maupun berkumpul dengan keluarga.Â
Nab's Cafe namanya, mengusung tema aesthetic dengan pemandangan alam yang indah, membuat cafe ini cocok untuk cuci mata. Disini disuguhkan hamparan sawah hijau, pemandangan Gunung Welirang yang cantik dan gagah, yang paling mewah adalah pemandangan sunset yang akan kamu dapatkan di sore hari, selain itu pada malam hari kamu dapat menikmati indahnya lampu-lampu di sekitar cafe.Â