Mohon tunggu...
AJENG SRI SUHARTANTI
AJENG SRI SUHARTANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

----

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sukseskan Program Pengembangan Desa Wisata Padusan, Mahasiswa KKNT/MD UM Lakukan Pengisian Konten Aplikasi "PADUSANKU"

7 Desember 2022   00:27 Diperbarui: 7 Desember 2022   00:32 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya Nab's Cafe, Desa Padusan juga memiliki cafe lainnya yaitu Relax Cafe & Resto. Relax bisa dibilang coffee shop yang bisa menawarkan pemandangan alam yang ada di Desa Padusan, sehingga hal inilah yang membuat relax berbeda dengan cafe lainnya. Relax sengaja menyiapkan balkon khusus agar pengunjung bisa menikmati view sunset di antara deretan hutan pinus. Sesuai lokasi lahannya, balkon ini dinamakan Forrest Area 880+. Penamaan Forrest Area 880+ ini juga merupakan akronim dari forest atau hutan dan for rest alias tempat istirahat.

Pada pengisian konten, mahasiswa/i KKN-T MD UM 2022 juga membahas potensi desa dari segi wisata, salah satunya adalah Whirpool Padusan. Merupakan objek wisata pemandian air panas sekaligus tempat yang disebut ampuh menyembuhkan berbagai penyakit. Air panas Whirpool Padusan berkisar antara 27-35 derajat celcius yang bersumber langsung dari Gunung Welirang. Kolam air panas tersebut dibangun pada tahun 2012 dan memiliki kedalaman 80cm dengan kadar belerang.

Dokpri
Dokpri

Pada kegiatan KKN kali ini, mahasiswa/i KKN-T MD UM 2022 melakukan kolaborasi dengan pihak Desa Padusan yakni melaksanakan kegiatan Pelatihan Batik Ecoprint. 

Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint ini diikuti oleh ibu-ibu PKK yang sangat antusias mengikuti pelatihan. Pelatihan ini dibuka dan juga diikuti langsung oleh kepala desa (Iryani Muarifah). Dari kegiatan ini diharapkan agar Desa Padusan memiliki ikon yang menjadi ciri khas tempat tersebut. Dimana batik ecoprint merupakan batik dari bahan alam yang berbahan dasar tumbuhan yang ada di sekitar. Hal ini sesuai dengan karakteristik wilayah Padusan yang memiliki berbagai macam tumbuhan khas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun