Sejak tahun 2020 seluruh dunia mengalami wabah yaitu pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang melanda hampir di seluruh penjuru dunia. Pandemi ini berdampak pada berbagai bidang, salah satunya pada pendidikan. Banyak negara memutuskan untuk sementara menutup sekolah dan kampus selama masa pandemi covid-19 berlangsung.Â
Untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19 semua negara menerapkan sebuah tindakan salah satunya dengan melakukan gerakan social distancing yaitu jarak sosial yang dirancang untuk mengurangi interaksi orang-orang dalam komunitas yang lebih luas. Dengan adanya social distancing maka pembelajaran di sekolah menjadi terhambat dan tidak bisa dilakukan secara langsung hal ini juga berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan pendidikan.
Atas kondisi tersebut, maka melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyusun Program Kampus Mengajar Angkatan 1. Kampus Mengajar Angkatan 1 Â merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) berbagai desa/kota di Indonesia, dan salah Satu Perguruan Tinggi yang terpilih untuk menjalankan program Kampus Mengajar adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).Â
Demi mewujudkan kontribusi nyata dari mahasiswa UPI kepada masyarakat, berdasarkan kegiatan Kampus Mengajar ini, maka melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menjadikan Kampus Mengajar sebagai rekognisi Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang telah selesai menjalankan program Kampus Mengajar.
Pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 1 ini dilaksanakan selama 3 bulan dan sasarannya yaitu Sekolah Dasar di berbagai Desa/Kota, terutama sekolah yang berada didaerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).
Kampus Mengajar ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas diluar kelas perkuliahan, serta dalam kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat menjalankan program-program Kampus Mengajar seperti membantu guru mengajar, adaptasi teknologi, dan membantu administrasi sekolah maupun guru.
Pelaksanaan Kampus Mengajar yang dilaksanakan di SDN 1 Gandamekar Kabupaten Purwakarta ini dinilai sangat positif karena mahasiswa telah menjalankan program Kampus Mengajar dibidang pendidikan berupa:
Membantu Mengajar
Mahasiswa KM ditugaskan agar mampu membantu meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa dengan diadakannya kelas khusus literasi dan numerasi  bagi siswa yang masih membutuhkan pendalaman. Selain itu memberikan perubahan bagi guru dan siswa dalam pembelajaran ke arah yang lebih baik, memperbaiki karakter siswa, penggunaan bahasa siswa dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Membantu Adaptasi Teknologi
Perencanaan dalam membantu adaptasi sekolah adalah membantu guru menyediakan materi pembelajaran berbasis teknologi, misalnya penayangan media pembelajaran berbasis video dan memandu siswa dalam menggunakan aplikasi WhatsApp group dalam pelaksanaan proses pembelajaran Daring.
Membantu Administrasi Sekolah dan Guru
Membantu menyediakan perangkat pembelajaran sebagai kelengkapan administrasi dalam pembelajaran yakni RPP, PROMES, PROTA, Modul Pembelajaran, Media Pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Instrumen Evaluasi/Penilaian, serta Bahan Evaluasi setiap Tema Pembelajaran, dll.
Segala program yang di rancangkan ini tentu sangat membantu efektivitas pembelajaran Daring sebagai suatu solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan ilmu anak bangsa di masa pandemi. Maka dari itu pembelajaran daring ini harus terus diupayakan pemenuhannya agar walaupun masyarakat di rumah saja ini dapat tetap efektif terjalani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H