Sejak 2019 sudah 3 tahun saya menjadi volunteer di Panti Asuhan Nurul Badri yang letaknya di Bekasi dekat tempat tinggal saya. Volunteer yang saya lakukan seperti mengajar anak anak rutin setiap minggunya dan ikut serta organisasi di dalamnya atau ikut menjadi pengurus. Sekitar bulan Desember 3 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2019 sebelum pandemic covid 19 melanda, panti kami mengadakan program kerja yang memang sudah rutin dilaksanakan setiap tahun yaitu kegiatan field trip. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti hal seperti ini yang akan berinteraksi dengan orang banyak serta memandu dan menjaga anak anak agar kegiatan berjalan lancar.
Pada saat ini saya mendapatkan tugas memandu dan menjaga anak kelas 3 yang notabennya lebih banyak anak laki – laki nya. Ternyata, jika berpergian atau jalan jalan bersama anak anak memang harus lebih ekstra hehe, ekstra tenaga, ekstra perhatian dan lain – lain apalagi anak anak dalam jumlah banyak seperti di panti yang pada saat itu ada sekitar kurang lebih 100 siswa yang ikut fiel dtrip. Field trip kali ini kami akan pergi ke Jungle Water Park yang terletak di kota Bogor. Karena anak anak lebih suka bermain air jadi kami putuskan untuk field trip disana, bisa bermain sambal belajar disana. Kami pergi kesana menggunakan sarana transportasi bus sebanyak 3 buah mobil bus. Dan tidak cuma anak anak nya saja yang boleh ikut serta tetapi orang tua atau wali murid boleh ikut mendampingi fieldtrip tersebut. Untuk biaya yang dibayarkan sebesar Rp. 50.000,- / orang, kebanyakan siswa memotongnya dari buku tabungan yang sudah mereka tabung selama 1 tahun ajaran.
Anak anak dimita pukul 6 pagi sudah berkumpul di panti dikarenakan pada pukul 7 kami sudah berangkat. Setelah semua anak berkumpul dan di absen, kami bersiap – siap menaiki mobil bus nya. Mobil bus yang saya tumpangi bernomor 01 di tumpangi oleh siswa dari kelas 1 sampai dengan 6 Sekolah Dasar. Di perjalanan kami selama hampir kurang lebih 3 jam. Kebetulan saat itu saya juga ada tugas menjadi divisi kesehatan yang memegang P3K beberapa obat – obatan dan plastik untuk anak yang ingin muntah di dalam perjalanan. Selama perjalanan saya tidak lupa sering menanyakan ke semua penumpang bus 01 siapa yang tidak enak badan dan tidak lupa juga memperhatikannya satu satu. Dan tidak sedikit juga yang berkata seperti ini “kak akum au muntah“ “kak aku pusing” “kak baju aku kena muntah” “kak aku mau pipis” dan masih banyak lagi.
Saat itu pun saya membatu anak anak yang kurang enak badan dan mabuk perjalanan. Saya balurkan minyak kayu putih kepada perut anak tersebut dan memberkan obat kepada anak tersebut agar keadaan dan tubuhnya membaik. Tidak sedikit juga anak yang muntah di perjalanan tapi tidak memakai kantung plastik untuk wadahnya alhasil berserakan dimana mana seperti terkena baju, tas, dan lantai bus. Saya pun ikut serta membantu membereskannya.
Setelah 3 jam perjalanan akhirnya sampailah kami di Jugle Land Water Park Bogor xixixi. Sebelum memasuki kawasan kolam renang, kami semua disuru berkumpul untuk mngecek dan mengabsen semua murid. Ini cerita saya sebagai penanggung jawab kelompok kelas 3 yang berisikan 10 orang anak laki laki dan 5 orang anak perempuan. Saya sebagai kakak pendamping mereka serta divisi kesehatan tidak lupa juga untuk menanyakan keadaan mereka. Saya pun langsung bergegas membalurkan minyak kayu putih ke perut anak anak agar terasa hangat dan tidak masuk angina. Sayapun memberitahu mereka jangan berpencar serta kalua ada sesuatu atau ingin sesuatu jangan sungkan bilang kepada saya dan masing masing kakak pendampingnya. Setelah mendunggu selama 15 menit akhirnya kami memasuki kawasan kolam berenang, tidak lupa juga menyimpan barang bawaan dengan hati hati karena kami mempunya stand tenda sendiri.
Sebelum anak anak berenang dan bermain air kami semua, kakak kakak pendamping serta anak anak dan seluruh peserta yang ikut serta melakukan senam dan olahraga pemanasan terlebih dahulu. Sangat senang sekali melihat semuanya antusias serta enerjik hihihi. Setelah selesai senam dan pemanasan lalu dilanjutkan dengan berenang dan bermain air. Tidak lupa juga didampingi oleh masing – masing kakak pendampingnya. Kebetulan dikarenakan pada saat itu saya sedang datang bulan jadi saya tidak bisa ikut berenang huhu jadi saya titipkan anak anak saya ke kakak yang lain saat berenang. Selama waktu itu saya mengantar dan mendampingi anak anak yang ingin pergi ke toilet. Sekitar kurang lebih 1 setengah jam kami mengsounding anak anak untuk segera bergegas bersih – bersih untuk mandi karena kita akan melaksanakan agenda kegiatan selanjutnya sekalian ishoman (istirahat, sholat, makan). Kami pun sebagai kakak kakak pendamping berpencar keseluruh area kolan renang untuk memanggil anak anak untuk segera bergegas. Setelah semua berkumpul sesuai dengan kelompok dan kakak pendampingnya masing – masing, selanjutnya adalah pembagian konsumsi kepadan seluruh nya, seperti bunda bunda (pengurus panti), kakak relawan, anak anak, dan orang tua wali yang ikut serta. Setelah ishoma, kami kumpul di stand tenda kami dan berkumpul semua sesuai dengan kelompok dan kakak pendampingnya.
Agenda selanjutnya adalah games serta kuis yang akan di laksanakan bersama anak anak. Beberapa game dan kuis dilakukan dengan antusias oleh anak anak, sangat seru dan berkesan sekali. Agenda tersebut kita laksanakan sampai ashar yaitu sekitar pukul 3 sore. Setelah semua siap siap untuk beregas pulang dan bersih bersih tempat tenda kami, tidak lupa juga untuk kembali mengabsen anak anak, Alhamdulillahnya lengkap dan tidak ada hal yang tidak kami inginkan. Setelah absen dan bersih bersih selesai kami bergegas memasuki bus masing masing, tidak lupa saya di bus 01 xixi. Karena pada saat perjalanan pulang ternyata macet, jadi agar tidak bosan di bus kami melakukan hal hal yang seru seperti menyanyi, tebak tebak an dan kuis hihihi. Tetapi dikarenakan semuanya sudah lelah jadi lebih banyak tidurnya ketika di perjalanan pulang xixixi. Kami tiba di panti sekitar pukul 6 sore dan anak anak pulang ke rumahnya masing masing.
Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti volunteer serta memandu anak anak, sangat berkesan dan bahagia melihat senyum yang terlontar di wajah anak anak tersebut. Ini adalah salah satu pengalaman yang tidak akan saya lupakan, saya memberanikan keluar di zona nyaman anak SMA pada seumuran saya saat itu yang biasanya hanya sekolah dan main tapi saya mecoba untuk survive dan banyak juga pelajaran yang saya ambil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H