Setelah sampai di hotel, kami langsung bebersih, sahur, istirahat sebentar dan berangkat ke Masjidil Haram untuk melaksanakan kewajiban umroh. Aku dan suami bergandengan tangan lagi, mengikuti Kak H yang memimpin di depan. Masjidil Haram begitu penuhnya dengan lautan manusia yang memakai pakaian ihram.Â
Kami masuk melalui gerbang utama, turun ke bawah dan akhirnya yang kutunggu-tunggu, yang selama ini selalu jadi mimpi, yang selalu ada di bayangan dan harapan terwujud sudah: aku melihat Ka'bah secara langsung. Kak H langsung menuntun kami melakukan thawaf. Selama melangkah aku speechless, hatiku seperti mau meledak dipenuhi rasa takjub dan bahagia.Â
Ya Allah, aku datang memenuhi panggilanmu...
Saat thawaf, mataku kembali basah. Aku enggak sanggup meminta apapun, hanya bisa memohon ampun dan berterima kasih karena Allah mengundangku dan memampukanku bersama suami untuk datang ke rumahnya. Di bulan Ramadhan, di bulan suci penuh rahmat dan ampunan. Sungguh, betapa besar kasih dan sayang-Nya...Â
Lebaran di Mekkah
Lebaran 2023 terasa sangat istimewa karena aku dan suami merayakannya di Mekkah. Kami berebut tempat dengan jutaan orang lainnya dan hanya bisa berada di halaman Masjidil Haram. Bersama saudara muslim dari negara lain, kami melantunkan takbir. Indaaahh sekali suasananya waktu itu. Tidak ada kata yang tepat untuk mendeskripsikannya.Â
AKu menyimak khotbah yang disampaikan oleh Imam dengan hati penuh haru. Meski enggak paham bahasanya tapi beneran, di sana tuh rasanya cuma terharuu aja terus, haha. Selanjutnya kami kembali ke Hotel dan menikmati sarapan yang sudah disediakan.Â
Lebaran 2023, aku mungkin tak bisa berangkat mudik, tidak menikmati opor, tidak salam-salaman dengan tetangga dan saudara, tidak foto-foto keluarga, tidak melakukan kebiasaan lebaran yang ada di tanah air.Â
Tapii...