KUMPULAN PUISI BAHASA INDONESIA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Puisi menjadi salah satu materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.Â
Puisi biasanya menggunakan gaya bahasa kiasan. Beberapa diantara kita mungkin terkadang mengalami kesulitan dalam menyusun kata kata.
Puisi bagi saya adalah bahasa hati dan media mengungkapkan pikiran kita. Apabila komunikasi secara langsung sulit untuk kita lakukan. Kita dapat menuangkannya dalam bentuk puisi. Selain itu, puisi juga dapat menjadi sarana healing untuk melepaskan perasaan yang sedang kita alami. Baik itu sedih, senang, kecewa, dan sebagainya.
Berikut ini penggalan puisi saya, selamat membaca. Semoga mewakili perasaan Anda.
--
TAKDIRMU
Jika jatuh cinta bisa memilih,
Seribu macam kemungkinan
Aku tidak akan memilihmu
Tapi satu hal yang perlu kau tahu
Hadirmu adalah takdirku
Dan takdirmu
Hanyalah aku
-ajeng operasiana
SAJAK KECEWA
Satu tahun terasa kurang bagi kita
Menempuh hari dan kenangan itu
Namun ternyata satu hari saja cukup
Menghancurkan kepercayaanku padamu
-ajeng operasiana
SENJA DI BAHU JALAN
Lembayung semburat jingga
Yang aku maksud diantara bahu jalan
Habiskan senja
Sedikit mengambil air minuman
Membasuh dahaga lalu tertawa
Takdir dan waktu mempertemukannya
Dengan lagu lama
Tak pernah bosan bersua
Hanya saja dering nadanya telah terpisah
Menjelajahi lagu baru
Mungkin lebih candu
Tapi tak akan pernah bisa
Membuat lupa dengan wisata masa lalu
-ajeng operasiana
NOTIFIKASI
Dering tiga kali dari ponselku
Lalu aku coba sedikit meredup pilu
Ternyata telah kau ambil hatiku
Kau genggam dengan senyum tulusmu
Sedikit aku lemah
Ku kira salah arah
Ternyata kau marah
Mengajakku bercerita sepanjang langkah
Masih terasa belaian itu
Aku tak bisa tidur
Hanya mengangguk dan berharap
Semoga di mimpi dapat bertemu
Ternyata benar
Kamu hadir dimanapun
Termasuk dalam pikiranku
-ajeng operasiana
PELARIANMU
Kau kecupkan bahagia
Sebelum akhirnya tinggalkan duka
Tidak, tidak
Hanya aku
Yang merasakannya
Bukankah begitu wahai lelakiku?
Tidak, tidak
Hanya panggilanku
Untuk manusia yang pura pura tertidur
Canda katanya
Lalu apa?
Hanya apa lagi yang terlintas?
Masih adakah 'hanya hanya' yang lainnya
Baiklah
Selesaikan keinginanmu
Aku tahu kau sedang bosan
Dan hanya aku yang kuat
Menjadi pelarianmu
-ajeng operasiana
AKU PULANG, KAU PERGI
Aku pulang
Untukmu
Kau pergi
Untuknya
Ketika kau kembali
Jangan tanya aku dimana
Aku tak akan lagi sama
Kita ada tidak untuk bersama
Hanya bersua
Satu detik lebih tiga
Waktu yang tidak ada
Ilusi yang kosong
Dan aku yang kini rapuh
Apakah kau masih mendengar?
Sepertinya tidak
Bahkan kau tidak pernah mau
Sudahlah,
Cukup disini
Kita berhenti
Temui aku di hari barumu
Bersama manusia yang pasti itu bukanlah aku
-ajeng Operasiana
IBU TAK PERLU TAHU
Harus aku sampaikan apa pada Ibu
Anaknya patah hati
Bukan karena mimpi
Tapi oleh seorang lelaki
Ah, tidak mungkin
Ibu sudah lelah membesarkanku
Jangan sampai pikirannya turut bersedih
Lihat anaknya menangis
Dari halaman kesekian merasakan cinta
Salam, Bu
Saya baik-baik saja
Tanpanya
Aku tak akan mengecewakanmu
Cukup aku yang dikecewakan
Olehnya
-ajeng operasiana
BERTEMU DENGANMU
Â
Masih adakah kesempatan menyesal
Ternyata aku buru-buru
Atau memang takdir itu ada padaku
Ingin aku sematkan opini itu
Tidak ingin mengulangnya
Bertemu denganmu
Takdir atau petaka
Dua puluh empat per tujuh
Untuk apa bersama
Bila rasa saja diambang pilu
Hanya komitmen palsu
Terlalu cepat aku mengatakan itu?
Ternyata aku berkata setelah satu tahun berlalu
Lalu kemana satu tahun terakhirku
Sial
Aku buang waktu menemanimu
Baiklah
Sudah selesai? Aku lelah
Perasaanku terlalu sungguh untuk terus ada disampingmu
      -ajeng operasiana
SALAH ORANG LAGI
Â
Kedua kalinya
Harus merelakan
Apapun
Dari bagian diriku mengenal seseorang
Maaf ya aku
Salah orang lagi
Padahal aku tidak memilih
Tapi hatiku jatuh padanya
Yang bahkan sudah tidak pedulikan aku
-ajeng operasiana
LAGU LAMA
Â
Lagu lama
Masih ku dengar
Hangat terucap
Kata manismu
Boleh beri itu sekali lagi
Bukan untuk aku
Tapi akan aku kembalikan semuanya
Jangan perdengarkan itu lagi
Kecuali aku pergi terlebih dulu
Izinkan aku bertanya
Pernahkah kesungguhanku kau dengar?
Mengapa kamu pernah hadir dengan sesuatu yang berbeda
Jika akhirnya kamu tidak disini
-ajeng operasiana
RUANG
Â
Setiap ruang memiliki pintu masuk
Dan pintu keluar
Melangkah didalamnya
Bukan pelarian
Karena aku pun tidak berlari
Namun entahlah
Selalu ada cara untuk aku hanya diam
Dan menetap
Sakit
Tidak dapat keluar
Takut
Merasa terjebak
Boleh kau dengarkan aku sebentar
Diantara celah jendelanya
Aku melihat keluar
Diantara suara itu
Nyaring orang - orang sedang beradu
Mempertunjukkan karya kesuksesan katanya
-ajeng operasiana
CERITA MALAM ITU
Â
Â
Malam itu aku bercerita
Dengan seseorang baru
Tapi punya perkara yang sama
Biasalah
Kau pasti paham
Ketika dua orang dengan latarbelakang berbeda
Memiliki kesedihan yang sama
Serasa ingin memeluk
Satu sama lainnya
Disaat itu pula
Tak ada yang saling membandingkan
Hanya mendengarkan
Lalu bertukar rasa
Dilakukannya kami secara berulang
Dari jutaan manusia
Kau pasti menemukannya
Dalam titik terendahmu
Temui ia
Ajak diskusi tidak harus menunggu janji
Karena dimanapun orang baik
Akan memberi kesempatan dirinya bisa jadi pendengar
-ajeng operasiana
LAGU LAMA MUDAH DILUPA
Katanya sebuah lagu lama
Enak didengar
Tapi kadang lupa
Lagu lama juga mudah dilupa
Yang baru lebih berwarna
Yang baru penuh rasa
Yang baru penuh cinta
Lalu kita apa?
Penuh kecewa
-ajeng operasiana
MONOLOG
Berbicara sendiri
Melihat kaca dengan baluran air mata
Nampak perih tapi harus tetap bertahan
Memejamkan pikiran
Merasakan apa yang ada didalam sana
Dalam dekapku sendiri
Pernah sesekali tidak sekedar diam membisu
Mencoba membuka luka
Untuk kemudian diobati
Ternyata hanya menambah sakit dibagian yang berbeda
Aku tidak menyangka
Jauh dari apa yang pernah ku bayangkan
Menanggung sisa rasa itu sendiri
Aku tidak menyangka
Ternyata sejauh ini
Aku rasakan pedih dan tersakiti
Entah karena kau sudah enyah
Atau aku memang lemah
Menahan ekspetasi
Yang harusnya tidak ada
Bolehkah aku minta kesempatan
Aku ingin bicara
Dari mata ke mata
Hati dan hati
Bukan sekedar hari ke hari
-ajeng operasiana
SAJAK KEJUJURAN
Satu perempat dari bola mata adalah kepercayaan dari hal yang tidak nampak secara tersurat.
Keyakinan itu muncul dari dalam hati, terasa nyata melebihi kebohongan-kebohongan yang bersua.
-ajeng operasiana
AKU DISAMPINGMU
Saya lihat kau sudah bersamanya
Saya dengar kau sudah bahagia
Tapi saya rasa
Semua itu tidak bertahan lama
Jika kau masih saja
Membawa luka lama
Tutuplah
Masuk ke pintu yang baru
Kau tidak sendu
Percayalah
Aku disampingmu
-ajeng operasiana
MERELAKAN SENYUMAN
Â
Â
Telah lama tidak lagi begini
Bercanda dengan melodi kata
Menangis dan merekahkan senyuman
Ternyata aku sudah sebesar ini
Lalu selanjutnya apa
Aku bahkan mustahil meminta jeda
Untuk sedikit mengganti aku yang lama
Harus bisa memperbaiki
Tapi yang sudah pergi
Tidak selalu akan kembali
-ajeng operasiana
DEWASA
Semakin dewasa
Akan menjumpai perasaan lebih sederhana
Tidak lagi hanya tentang "apa yang akan aku capai"
Tapi
Siapa yang besok masih akan bersamaku
Siapa yang akan tiba tiba menghubungi ku
Untuk sekedar bercengkrama dan bertukar pikiran
Bertanya mengenai perjalanan masing-masing
Sudah sampai mana kau melangkah
Dan apa tujuanmu selanjutnya
Tak jarang kita habiskan waktu
Membahas soal cinta
Dari perasaan yang sama-sama merasa kosong
Sudahkah kamu merasakan masa itu?
Siklus tanpa pandang bulu
Merasakan kesendirian
Tanpa kesepian
Dirasa bahagia
Tapi nyatanya tidak
-ajeng operasiana
SAJAK TERIMA KASIH
Â
Â
Aku ingin berterima kasih sedalamnya
Untuk manusia yang masih mau mengunjungiku
Bukan ke rumah
Melainkan kedalam pikiranku
Ada pula yang menghampiri
Tidak untuk berjanji
Tapi belajar menghargai
Setiap masa memang ada orangnya
Dan setiap orang memiliki masanya
Tapi tidak berlaku pada yang tulus
Akan selalu ada disamping kita
Bahkan ketika ia tiada
Namanya terkenang
Sebagai salah satu bukti langkah didunia
Semoga suatu saat
Aku bersamamu
Di atas sana
Tenang, dan kembali bernostalgia
-ajeng operasiana
BAHAGIA TIDAK SERUMIT PIKIRANKU
Bahagia tidak serumit pikiranku
Makan indomie jam lima pagi
Bersiap ke sekolah katanya
Padahal di sekolah untuk berjumpa dengannya
Melihat dari kejauhan
Menyapa dengan senang
Oh
Ternyata bendahara kelas
Lupa kubayar uang kas
Seindah itu ya lagu lama
Dengan pelajaran yang kurasa sulit
Tapi ternyata lebih mudah
Dibanding pelajaran takdir yang dilalui seumur hidupÂ
-ajeng operasiana
MENGINGAT
Â
Â
Hari ini
Aku mengingatmu sebagai sesuatu yang dulunya pernah hadir pada tiap mimpi
Coba aku katakan pada waktu
Bahwa aku baik-baik saja
Tanpa atau dengannya
Sama saja
Nyatanya waktu juga tahu
Aku berbohong
Pada kenyataan yang belum bisa aku terima
Jauh darinya
Bahkan mendengar namanya pun serasa asing
Jadi bagaimana kabarmu sekarang?
Kataku, padanya
Diam dan pelan pelan
Agar harapanku yang terpendam tidak mendengarnya lagi
-ajeng operasiana
KALA ITU
Â
Baru kala itu
Berbincang untuk sekedar bertanya
Mau makan apa
Kemudian kita sedikit memberanikan diri
Sekedar mencari nasi goreng yang hangat katanya
Pukul delapan lebih lima
Aku ingat sekali
Kita berdua
Hanya kita
Kemudian menikmati dari setiap rasa
Rupanya kita terlena
Saling bertukar pikiran
Pada kehidupan masing-masing sibuk pada kepentingan yang sama
-ajeng operasiana
SEMUA AKAN PERGI
Â
Waktu itu duniaku penuh dengan semangat itu
Berlari, berbisik, tertawa, merenung sesekali
Bahkan dapat dihitung dengan jari
Sayangnya itu dulu
Sebelum aku mengenal bahwa semua akan pergi pada waktunya
-ajeng operasiana
KAU YANG SAMA, TIDAK ADA
Darimana aku bisa dapatkan kau yang sama
Tidak lagi kita bersapa
Kabarmu sepertinya tidak apa apa
Lalu mengapa aku berhenti
Hanya menepi padamu
Ingin sedikit meramu
Ingatan yang lebih berharga daripada itu
Ternyata tidak ada
-ajeng operasiana
SAJAK KEBOHONGAN
Berbohong
Demi orang tua katanya
Tapi siapa yang kan tanggung dosa
Ini saja rayuan mereka
Kesal hanya khayal
Aku terus lanjutkan
Kebohongan
-ajeng operasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H