Mohon tunggu...
Ajeng Nurasyiah
Ajeng Nurasyiah Mohon Tunggu... Lainnya - 🌻

Hanya insan biasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bangkit

10 Februari 2021   07:31 Diperbarui: 10 Februari 2021   07:40 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB 2 KABAR BAIK

Dalam beberapa minggu ayahku semakin drop tetapi ayahku sudah menjalankan segala pengobatan seperti kemoterapi hal itu tidak sepenuhnya akan pulih kembali,dikarenakan ayahku sudah memendam penyakit ini dan didiamkan tidak pernah kedokter dan ternyata sudah stadium 4 termasuk fase paling akhir dalam penyakit kanker ini.
Beberapa hari setelah kabar baik itu ayahku ingin pulang kerumah Mungkin ayahku rindu suasana rumah yang ramai.Setelah beberapa jam sampai kerumah ayahku berwajah bahagia....
Dan aku berkata "Alhamdulillah ayah sudah bisa pulang senang sekali"Setelah malam tiba tepatnya pukul 00.00 ayahku tiba-tiba lemas tidak bisa bergerak.
Saat itu pula ibuku bergegas untuk pergi kerumah sakit membawa ayahku.Aku pun berdoa "yaallah kenapa lagi ini baru saja ayahku di beri kesempatan untuk pulang kerumah."
Semua terbirit-birit melihat ayah masuk kedalam mobil seakan akan mau ditinggalkan kemana saja.Perasaanku sedih sekali karena ayahku hanya beberapa jam dirumah langsung harus dibawa lagi ke rumah sakit.

Keesokan harinya ayahku saat dirumah sakit menginginkan sebuah makanan yaitu bubur sumsum, ituloh yang terbuat dari tepung beras.......etttt tetapi kakak ku tidak membawanya ke rumah sakit karena tidak ada yang jual.Pada malam hari ada kabar dari mamahku bahwa ayahku ingin bertemu anak-anaknya semua.Aku kakak-kakaku dan Adik-adikku bergegas untuk pergi kerumah sakit dengan membawa pesanan ayahku untuk membawa bubur sumsum.
Setibanya kami di rumah sakit ayahku memakan 2 suap bubur sumsum yang kami bawa.Setelah itu ayahku sangat drop keadaanya sempat tidak sadarkan diri.Kami semua berdoa untuk ayah "yah cepat pulih kami masi membutuhkanmu jangan tinggalkan kami,tidak akan sanggup." Sambil memeluknya.
Setelah itu kakak-kakakku,adik-adikku,dan aku pulang kerumah karena besok aku harus beraktifitas bersekolah  saat itu aku masih kelas 8 SMP.


BAB 3 DUKA YANG MENDALAM

Sesampainya dirumah semua tidur dengan nyenyak seakan-akan tidak akan terjadi apa pun,pada pukul 3:30 rumahku ramai dengan suara-suara orang yang berdatangan dan mengeluarkan kursi-kursi.Aku saat itu masih terlelap tidur dikira itu mimpi saja ternyata saat bangun aku diberitahu nenekku bahwa ayahku telah meninggal dunia.
Aku yang baru bangun mendengar kabar itu sangat mengejutkan sekali membuat hati tersedu-sedu dan langsung menangis masih tidak menyangka ayah meninggalkan kami semua dengan secepat ini.Aku berpikir"ini tidak mungkin ayah selalu berada disisiku,selalu baik,selalu menasehati dan selalu tegar dalam keadaan apapun"
Yallah engkau telah mengambil orang kesayanganku tetapi aku berpikir bahwa allah sayang ayahku,ayahku menjadi tidak merasa sakit lagi dengan begitu allah mengambilnya kembali kepangkuannya.
Air mataku tidak bisa berhenti terus isak tangis menghampiriku.
Akhirnya ayah di bawa kerumah dengan ambulan sesampainya dirumah semua orang menyambutnya dengan penuh kesedihan karena telah kehilangan seorang yang terbiasa tahrim dimesjid,mengajarkan anak-anak mengaji dan hal baik lainnya.
Kedatangannya  hiruk pikuk bergegas untuk memandikan ayahku,aku yang masih menangis tidak kuat melihat ayahku yang telah meninggalkan secepat itu.
Murid-murid ayahku berdatangan membantu proses pemandian dengan menahan air mata keluar,setelah pemandian selesai sebagian orang menyiapkan kain kapan dan kapas serta kamper.
Semua berdatangan untuk memulai sholat jenazah sangat amat banyak yang menyolatinya orang baik seperti ayahku hal yang dibanggakan semua orang.

BAB 4 PEMAKAMAN

Tak lama kemudian ayahku dibawa ke pemakaman ibuku tak kuasa isak tangis terus mengalir berkata "ayah kenapa secepat ini kau tinggalkan kami."

"Aku tak sanggup untuk kehilanganmu ayah." Kata aku

"Doakan saja disetiap solat." Kata ibu


Terasa berat langkah ini untuk kepergiannya akhirnya ayah pun dimasukan keliang lahat dengan penuh haru kesedihan yang bertubi-tubi pecah rasanya tak rela bila harus ayah pergi dari dunia ini.Tapi apa daya ini mungkin ayah dikembalikan kepada sang penciptanya karena semua tugas sudah selesai.
"Ayah semoga engkau tenang,diterima amal ibadahnya semoga kita semua berkumpul lagi di surga aamiin."
Setelah ayahku tidak ada lagi rumah pun menjadi hening hal yang tidak biasa,selama 7 hari dirumahku diadakan pengajian gaitu tahlilan untuk kepergian ayahku.
Ketika itu selesai dalam hari-hari lain memikirkan tidak ada sosok ayah yang selalu menasehati,sebagai penyemagat,penyayang.Adik-adikku yang masih kecil sudah ditinggalkan rasanya tak tega melihat adikku ditinggalkan oleh sosok ayah,adikku ini masih harus didampingi seorang ayah.
Aku bertanya pada diriku sendiri "Bagaimana keadaan keluargaku sekarang?apakah akan baik-baik saja?." Itu pikiranku yang ada dikepalaku saat itu karena ayah segalanya untuk keluarga sedangkan saat ini ayahku sudah pergi untuk selama-lamanya.


BAB 5 MEMULAI KEHIDUPAN BARU

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun