Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Bedah Kemiskinan

4 September 2017   18:07 Diperbarui: 4 September 2017   18:12 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa sih kemiskina itu? Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana tingkat penghasilan masyarakat sangat rendah sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan. Hal ini sangat lazim kita temui dikehidupan yang sesungguhnya. Biasanya kasus kemiskinan sering kita temui di kota-kota besar dan di daerah perbatasan suatu wilayah. 

Umumnya masyarakat miskin tinggal di bantaran sungai, kolong jembatan, gubuk dan di pinggiran perlintasan kereta api. Tak jarang juga kita lihat masyarakat miskin membangun gubuk di tanah milik negara dan bahkan ada juga yang membangun gubuk di sekitaran pembuangan sampah. Kemiskinan pasti ada di dunia ini tetapi kebanyakan masalah kemiskinan terjadi pada negara berkembang.

Negara Indonesia termasuk negara berkembang di dunia, berarti masih banyak masalah sosial yang perlu kita selsaikan seperti tentang kemiskinan. Jika dilihat dari Survei Sosial Ekonomi Sosial kurang lebih penduduk miskin di Indonesia sebesar 35 juta jiwa. Hasil survei tersebut hanya diambil dari 68.000 rumah tangga padahal jumlah keseluruhan rumah tangga yang ada di Indonesia kurang lebih 55 juta rumah tangga. Disini kita dapat memandang pemerintah tentang kemiskinan kurang realita.

Seiring berkembangnya zaman kemiskinan sangat marak terjadi di abad ini. Ada beberapa faktor penyebab dari kemiskinan. Sebab dari kemiskinan banyak dihubungkan dengan ini, pertama dengan pendidikan yang kurang memadahi. Rendahnya pendidikan menyebabkan seseorang memiliki sedikit keterampilan dan pengalaman dalam kehidupannya. 

Minimnya keterampilan atau pendidikan seseorang membuat sulit untuk masuk kedalam dunia kerja. Kedua, sifat orang tersebut yang malas untuk bekerja. Adanya sikap malas atau hanya bersandar pada nasib menyebabkan orang bersikap pasrah dan acuh tak acuh kepada dunia pekerjaan. Ketiga, terbatasnya suatu sumber daya alam di suatu wilayah tersebut. Hal ini terjadi sumber daya alam sekitar mereka sudah merugikan mereka sehingga sudah tidak ada yang perlu di harapkan dari sumber daya alam.

 Keempat, sedikitnya lapangan pekerjaan. Sedikitnya lapangan pekerjaan akan membuat kesempatan orang untuk bekerja semakin sedikit sedangkan masih banyak orang yang belum mendapat pekerjaan. Hal itu akan membuat kemiskinan semakin parah. Kelima, terbatasnya modal untuk usaha. Terbatasnya modal atau uang membuat seseorang sulit untuk membeli suatu bahan dan alat yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan mereka dengan tujuan dapat menghasilkan uang. 

Keenam, beban dari suatu keluarga tersebut. Beberapa masyarakat banyak yang masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki. Semakin banyak anggota keluarga apabila tidak diimbangi dengan penghasilan yang meningkat maka akan menyebabkan kemiskinan. Ketujuh, orang miskin juga bisa disebabkan karena bencana alam. Misalnya, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan lainnya.

Ada sebab pasti juga ada akibat dari kemiskinan. Berikut beberapa akibat dari kemiskin yangdapat merugikan hidup kita. Pertama, banyaknya penangguran. Berhubung mereka memiliki eterampilan rendah maka sulit untuk mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu bahan pangan akan mengalami kenaikan harga, orang pengangguran akan sulit untuk membeli bahan pangan tersebut, dan mereka akan makan seadanya. 

Hal itu akan menghambat masa depan anak. Yang kedua, meningkatnya kriminalitas. Banyak terjadi pencurian, pembegalan, penjambretan, penipuan, dan sebagainya merpakan dampak dari kemiskinan. Orang yang pengangguran dan putus asa mencari kerja membuat orang lupa diri dan murka sehingga mereka memilih jalan cepat tanpa memedulikan haram dan halalnya. 

Ketiga adalah putusnya sekolah dan sulitnya kesempatan pendidikan. Sesuai bertambahnya tahun pasti biaya pendidikan akan meningkat sehingga membuat orang miskin sulit untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Maka dari itu dengan terpaksa mereka harus putus sekolah. Semua akan berdampak kepada masa depan anaknya. 

Keempat, masalah kesehatan. Masyarakat miskin kesulitan untuk mendapat makanan yang bergizi sehingga sulit untuk orang miskin menjaga kesehatan mereka. Sedangkan mereka tidak memiliki biaya untuk membeli obat, membayar biaya ke rumah sakit ataupun klinik. Hal ini akan berdampak pada banyak penyakit yang menular. Kelima, buruknya generasi penerus bangsa. Karena mereka putus sekolah maka dengan terpaksa mereka bekerja. Contohnya, mereka mengamen,mengemis, menjadi pemulung, dan sebagainya. Hal ini akan membuat mental, fisik, dan pola berpikir mereka terganggu.

Kemiskinan merupakan masalah yang disetiap negara ada. Makanya, harus kita hadapi bersama sebagai sesama manusia. Oleh karena itu, kita harus mengatasi masalah kemiskinan dengan cara bertahap, dilaksanakan secara terpadu. Pemerintah setempat juga harus memperhatikan masalah kemiskinan yang dialami oleh masyarakat. Pemerintah butuh turun langsung dalam mengatasi kemiskinan. Hal yang dinilai dari negara maju adalah perekonomian yang maju dengan pesat. Masalah kemiskinan harus diutamakan karena mencakup kehidupan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun