Mohon tunggu...
Ajeng Mustika
Ajeng Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Library(an)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Stunting, Mahasiswa UNAIR Implementasikan Program Kerja Demonstrasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal pada Balita

7 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 7 Februari 2024   13:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstrasi PMT/Dokpri

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Airlangga kelompok Desa Kembangan, yang tergabung dalam Belajar Bersama Komunitas (BBK) 3 UNAIR tahun 2024 selenggarakan Sosialisasi Penanganan Stunting dilengkapi dengan demonstrasi salah satu contoh resep kreasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal pada balita. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya menurunkan angka kejadian stunting di wilayah Desa Kembangan dengan tema "Kembangan Berkualitas: Ciptakan Desa Sehat, Tanpa Stunting" pada Rabu, 24 Januari 2024 di Desa Kembangan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Kegiatan yang bertempat di balai desa Kembangan ini menghadirkan 19 peserta yang terdiri dari ibu dan balita yang terdata stunting atau balita yang memiliki berat badan rendah. Peserta tersebut merupakan perwakilan dari tiap RW yang ada di Desa Kembangan, Gresik. Kegiatan ini juga dihadiri oleh kepala desa dan perangkat desa serta didampingi oleh bidan desa Kembangan, Kecamatan Kebomas.

Kegiatan ini diawali dengan pembagian pre-test guna untuk menguji pengetahuan peserta terkait stunting. Kemudian, dilanjutkan pemberian materi yang disampaikan langsung oleh perwakilan mahasiswa BBK 3 UNAIR dari prodi kebidanan dan didampingi oleh bidan desa. Materi yang disampaikan yakni apa itu stunting, bagaimana dampaknya, dan cara mengatasinya serta penjelasan pentingnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita yang terkena stunting. Setelah pemaparan materi, dilakukan sesi tanya jawab. Tampak antusias dari para peserta dengan aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.

Selain sosialiasasi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan pengimplementasian salah satu cara mengatasi stunting yakni dengan mendemonstrasikan salah satu contoh resep kreasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal pada balita. Dengan bahan lokal yang mudah didapat dan harga yang terjangkau, "Stik Ikan Renyah dan Sayur Renyah" menjadi pilihan resep yang didemonstrasikan.

Bahan lokal yang diperlukan yakni fillet ikan mujair yang kaya akan sumber protein hewani dan sangat dibutuhkan dalam mengatasi stunting. Lalu, sayur yang digunakan yakni wortel dan kangkung yang dicincang halus. Selain itu, resep ini memerlukan telur puyuh yang mengandung asam amino essential yang penting untuk pertumbuhan anak. Kemudian, semua bahan tersebut dicampur dengan tepung serbaguna yang dilarutkan dengan air es. Lalu, langkah terakhir yakni digoreng ke dalam minyak panas hingga matang.

Resep "Stik Ikan Renyah dan Sayur Renyah" rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini mengandung nilai gizi diantaranya energi 315,2 kkal, protein 15,3 gr, dan lemak 19,2 kkal. Dengan nilai gizi tersebut diharapkan mampu memenuhi gizi balita yang menderita stunting.

Terlihat antusias para balita yang mencicipi hasil resep PMT Lokal tersebut. Bahkan ada beberapa balita yang ingin menambah dan sampai berebutan. Terbukti disukai oleh balita, maka diharapkan para ibu dapat mempraktikkan resep kreasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa menurunkan angka kejadian stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun