Malam-malam begini enaknya nulis yang ringan-ringan, seru, tapi bisa memancing emosi. Â Kalau saya menuliskan nama Angelina Jolie, Kristen Stewart, Jennifer Lopez, Leann Rimes, pasti yang ada di kepala temen-temen sekalian adalah deretan nama artis-artis luar yang namanya cukup familiar dengan segudang prestasi. Tapi kalo saya memasukkan nama Nissa Sabyan, Jennifer Dunn, Mulan Jameela diantara nama-nama artis di atas, nahhhhh nahhh udah dahhh rame mesti jd beda langsung klasifikasinya. :P
Ya, nama-nama di atas, baik yang lokal maupun "interlokal" itu adalah jajaran artis yang pernah tersandung kasus perselingkuhan. Yang sedang hits sekarang adalah dedek gelayyy kita, Nissa Sabyan. Di usia yang sangat muda, 21 tahun, dedek satu itu sudah dituding seagai Perebut Laki Orang atau istilah Amerikanya "PE-LA-KOR". Sejumlah bukti perlahan tapi pasti itu terkuak. Si laki orang yang namanya Jayus Sabyan itu jarene mempertahankan dedek gelay sampai akhirnya membuat sang istri yang juga emak dari anak-anaknya nggak sanggup lagi bertahan. Â
Akhirnya muncul banyak asumsi dari masyarakat yg hobi makan ind*mie goreng dikasih kuah ini bahwa si dedek gelay dengan sengaja memberi kenyamanan sama si Jayus, sampai Jayus emoh, emoh, pokokmen emoh meninggalkan dirinya. Salah siapa? Salah Nissa.
Berminggu-minggu Nissa jd bahan ghibah, sampai baru-baru ini istri dari si Jayus bikin IG Story apa IG apa itu namanya pokoknya di Insetageram, meminta pd masyarakat utk tdk lagi menyalahkan si Nissa. Si istri ini bilang memutuskan untuk menggugat cerai suaminya justru krn dia ingin suaminya happy, Choy! Doi aja ekhlass, kok kelen engga? Cuma masyarakat kita kan ndableg yak, tetep aja Nissa akan terus jd bulan-bulanan sampai nanti ada kasus perselingkuhan yang baru.
Ok, sejenak saya mau ninggalin case si Sabyan Grup itu.
Saya jadi ingat ada teman baik yang pernah curhat ke saya tentang apa yang dia alami. Sebut saja namanya Lena. Saat itu mungkin usianya sekitar 22-23 tahun. Bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai admin. Tidak berapa lama kerja di perusahaan itu, salah satu teman satu divisinya mengutarakan rasa sukanya pada Lena. Karena tidak mau menunggu lama, akhirnya cowok ini melamar Lena. Lena sudah pasti menerima, tapi sayangnya keluarga besar Lena berkata TIDAKKK!!! Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berpisah dan si cowok ini memilih untuk pindah kantor. Lena merasa sangat kehilangan sosok cowok itu, dia sama sekali nggak mau membuka hati untuk siapapun. Sampai akhirnya ayah Lena berniat menjodohkannya dengan seorang Tentara. Namun Lena ini tuh gak suka gaess, akhirnya terbongkar jg bahwa oknum tentara ini agak kurang bener gitu kepribadiannya. Akhirnya perjodohan itu dibatalkan.
Lena merasa sangat kehilangan sosok cowok yang pertama, karena Lena memang sayang dan mereka benar-benar pacaran. Â Sampai akhirnya Lena nggak mau membuka hati untuk siapapun.Â
Di kantor itu Lena memiliki manager yang diam-diam suka memperhatikan Lena. Laki-laki ini beristri dan beranak 3, tapi tidak tinggal satu kota dengan anak dan istrinya. Mungkin karena alasan itu akhirnya si bokap-bokap ini mencoba mendekati Lena. Kita panggil aja dia pak Badrun. Lena yang mulanya tidak peduli, juga masih menutup diri karena perpisahan dengan cowok yg sudah melamarnya itu, lambat laun mulai tergoda. Bukan tanpa sebab, donk? Lena ini sejak kecil dirawat oleh kakek-neneknya, jadi jika ada sosok laki-laki yang begitu ngemong, dia bisa langsung baper. Nah itu yang terjadi.
Hubungan mereka terus berlanjut. Lena yang alim, Lena yang saya kenal begitu agamis, akhirnya menyerahkan segalanya pada si Badrun. Iya, se-ga-la-nya. Paham kan, ya?
Sampai akhirnya Lena tau banyak hal yang lebih detil lagi soal si Badrun ini. Ternyata si Badrun bukan hanya memiliki 1 istri, melainkan 2. Yang satu dinikahi secara agama dan sipil, satunya dinikahi secara siri. Perasaan Lena hancur? Pastilah. Ditambah lagi Lena tahu ada mantan pacar Badrun yang masih mengejar-ngejar untuk minta dinikahi karena keperawanannya juga sudah direnggut. Lena menyesal? Tentu. Menyesal sudah tercebur atau dengan sengaja menceburkan diri di lumpur hidup yang sewaktu-waktu bisa menelannya hidup-hidup sampai dia mati. Tapi Lena ini cinta banget sama Badrun. Dan dia yakin Badrun pun begitu. Banyak sekali usaha yang Lena lakukan agar tetap bisa bersama dengan Badrun. Sampai Badrun memutuskan untuk kembali ke kota di mana ada dua istrinya di sana, membuka bisnis, dan Lena berusaha menyusulnya, membantu bisnisnya itu. Lena dikenalkan pada kedua istri Badrun. Sampai akhirnya, satu hal yang membuat Lena muak dengan "kegilaan" ini, adalah saat Badrun diketahui menikah siri (lagi) dengan salah satu rekan bisnisnya yang juga dikenal oleh Lena. Padahal Lena berharap dia yang akan dinikahi karena hubungan mereka sudah terjalin 4 tahun lamanya. Sekalipun hanya dinikah siri, Lena menerima. Tapi anehnya Lena ini seakan hanya dijadikan tempat pelampiasan saja. Itulah titik balik Lena akhirnya memutuskan untuk pergi dari kehidupan Badrun.
Bhabaayy Badrun *dadah-dadah
Banyak orang yang senang menghakimi, dan melempar pertanyaan kenapa sih harus sama laki-laki beristri? Â Dari penelitian saya pribadi *plis jgn mikir kaga2 dulu plisss
Pria beristri itu apalagi yang mapan dan tampan, tentunya akan menarik perempuan lain. Mereka lebih mengerti cara melayani wanitanya dari pada yang belum menikah. Apalagi sudah beristri dan punya anak. Itu perempuan lain bisa dimanja-manja kayak istri dan kayak anak, contoh, dikasih perhatian, disayang-sayang dikasih jajan, dikasih anu'an. Dan kenapa laki-laki beristri banyak juga yang suka selingkuh? Karena jarang dengan selingkuhan bahas biaya sekolah anak, bayar baby sitter, mertua berisik dan semacamnya. Kalau dengan selingkuhan biasanya bahasannya yg gitu-gitu aja. Palingan "Cek deh di aplikasi WOYO, yang cepe'an ada gak?" gitu kan? Laki-laki beristri itu intinya memiliki Aura Kasur yang tidak dimiliki pria lajang.
Tapi tolong digarisbawahi yaaa... Ini membahas pria yang Tampan dan Mapan, untuk yang TIDAK mohon itu voucher facial-nya dipake dilu biar rada mendingan :P
Kembali lagi ke masalah Lena, bukan karena dia teman saya, tapi karena saya melihat dia tidak bahagia dengan keadaannya saat itu. Banyak kerugiannya, banyak yang dia tinggalkan karena hubungan gelap itu, teman, keluarga, apalagi agama, dia mengaku kehilangan itu semua. Tidak ada yang dia renggut, justru apa yg dia miliki terenggut tanpa basa basi.Â
Cinta buta sebuta-butanya. Tapi kok bisa-bisanya cinta sama suami orang? Heh, cinta mana bisa milih? Kata orang Rusia, "Witing Tresno Jalaran Ora Ono Liyo"Â Cinta bisa tumbuh karena seringnya pertemuan, karena bisa jadi yang ditemuin ya lu lagi lu lagi. Â Dan itu yang terjadi sama Lena, ketika kecewa karena gagal akhirnya dia diobati lukanya oleh sosok Badrun yang kelihatannya begitu penyayang. Â Akhirnya jatuh cinta memberikan segalanya tanpa sadar bahwa dia sedang berhadapan dengan sosok embuh yang sebenarnya nggak peduli bagaimana ke depannya. Yang penting gas aja dulu, masalah mogok belakangan.
Bodoh? Iya, dia bodoh. Salah? Memang Lena salah. Tapi semua orang punya hak untuk didengar. Don't judge a book by its cover yang artinya jangan lupa berghibah sebelum tdr. Perempuan-perempuan yang menjadi orang ketiga itu pasti punya perasaan juga, punya hati kecil juga, dan dia tahu langkahnya salah. Tapi ada banyak hal yang membuatnya tetap bertahan di zona itu. Itu lah makanya mereka butuh diajak bicara hati ke ampela.
Menjadi pelakor itu bukan satu kebanggaan, dan tidak selalu membahagiakan. Lena salah satu perempuan yang pernah hampir menjadi pelakor, kenapa hampir? Karena Lena tidak merebut siapa-siapa, Lena hanya ingin perasaannya sedikit dihargai, ingin punya satu tempat juga dalam kehidupan Badrun tanpa mengambilnya dari sisi istri2 Badrun yang Ori, KW 1 dan KW 2, namun sayangnya tidak. Tapi sekarang Lena udah bahagia sama pasangannya, mereka sudah menikah dan punya dua anak perempuan. Suaminya adalah orang yang sangat besar hati menerima Lena dengan sangat apa adanya.
Terus Nissa Sabyan lagi apa ya sekarang? Ih aku gamau tau,,, gelayyyy  :P
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H