"Jadi bagaimana, Yah? Jadi kita beli kado buat ibu? Jadi, kan?" tanya Damar semangat.
"Jadi kadonya yang mana?"Â Tanya ayah dengan nada pelan bahkan nyaris tak terdengar.
"Dua-duanya ya, Ayah?" serempak kedua bocah itu menjawab.
Dengan wajah yang masih pucat, ayah mengangguk lemas.
Sementara ibu, sang sutradara, tertawa cekikikan di balik dinding dapur sambil terus menguleni adonan cilok sebaskomnya.
   ------------------------------ Happy birthday, bebiku, Sekar Mayang -----------------------------
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!